Sabtu, 22 Maret 2014

Conformity, Compliance, Obedience

Pengaruh Sosial
Secara definisi pengarauh sosial adalah usaha untuk mengubah sikap, kepercayaan ( believe ), persepsi atau pun tingkahlaku satu atau beberapa orang lainnya ( Cialdini, 1994 dalam Baron, Branscombe, Byrne, 2008 ). Seperti namanya pengaruh sosial amat kuat dan pervasif terhadap individu. Begitu kuatnya, sehingga orang yang berusaha mempertahankan kontrol atas dasar dirinya Sekuat apapun seorang individu, tidak bisa menolak pengaruh sosial dari lingkungan. Sekarang saya akan membahas apakah yang dimaksud dengan konformiti ( comformity ), keinginan ( compliance ) dan kepatuhan ( obedience ).

Konformitas ( Comformity )
Manusia cenderung mengikuti aturan-aturan yang ada dalam lingkungannya. Hal tersebut bisa dicontohkan pada saat diloket stasiun kereta api, kita hendak mengantir untuk membeli tiket commuter line. Begitupun pada saat ujian, yang awalnya hanya menegok kearah teman-teman tiba-tiba saat melihat jawaban beberapa teman dan langsung mengganti jawaaban yang sebelumnya sudah dijawab, yang mungkin saja jawaban tersebut benar.

Aturan-aturan yang mengatur tentang bagaimana sebaiknya kita bertingkah laku, disebut norma sosial ( social norms ). Manusia mencoba menyesuaikan diri dengan linkungan agar dapat bertahan hidup. Cara yang termudah adalah melakukan tindakan yang sesuai dan diterima secara sosial.

Keinginan ( Compliance )
Tanpa kita sadar, sering kali perilaku kita dipengaruhi oleh orang lain, entah itu keluarga ataupun mungkin orang yang baru kita kenal dan ini sering terjadi didalam hubungan sosial tanpa kita sadari. Salah satu contohnya adalah pada saat teman meminta kita sekedar menemani dia jajan. Permintaan tersebut membuat kita harus memilih antara menerima ajakan tersebut atau menolaknya. Tapi sering kali menerima ajakan tersebut, walaupun pada awalnya kita ingin menolak ajakan tersebut.

Bagaimanakah cara seseorang mempengaruhi orang lain agar mau memenuhi permintaannya ?..
Seorang tokoh yang terkenal Robert C. Cialdini. Dalam serangkaian penelitian yang dilakukan lewat observasi langsung, dan ia menyimpulkan ada banyak teknik compliance yang sebenernya didasari oleh prinsip dasar antara lain :

a.  Permintaan atau Rasa Suka
Terkadang kita cenderung lebih mudah memenuhi permintaan teman atau orang yang kita sukai dari pada permintaan orang lain apalagi orang yang dibenci.
Contohnya : Seorang laki-laki yang sedang PDKT dengan perempuan mau saja diminta oleh perempuan tersebut untuk mengantarn kerumahnya.

b.  Komitmen atau konsisten
Saat kita telah mengikatkan diri pada satu posisi atau tindakan, kita akan lebih mudah memnuhi permintaan akan suatu hal yang konsisten dengan posisi atau tindakan sebaliknya.


Contohnya : Setelah menikah dan menjalani hubungan rumah tangga, dimana seorang suami berkomitmen mencari nafkah untuk anak dan istrinya, sedangkan istri mengurus rumah dan anak.   

c. Kelangkaan
Kita lebih menghargai dan mencoba mengamankan objek yang langka. Oleh karena itu kita cenderung memenuhi permintaan yang menegkankan kelangkaan.

Contohnya : Para kolektor barang-barang antik, mereka bisa mengeluarkan banyak uang untuk membeli barang-barang yang antik atau limit

d. Timbal-balik
Timbal-balik adalah suatu prinsip dasar yang tidak bisa ditolak, karena permintaan seseorang sebelumnya pernah memberikan pertolongan kepada kita.

e. Validitas Sosial
Memunih suatu permintaan untuk suatu tindakan jika tindakan itu konsisten dengan apa yang dapat kita percaya orang lain akan melakukannya juga

Contohnya : Menjadi salah satu donatur untuk panti asuhan atau mendonorkan darah untuk orang-orang yang membutuhkan darah.

f. Otoritas
Prinsip sosial yang satu ini, munggkin sama dengan obedience, memenuhi suatu permintaan orang lain yang memiliki otoritas yang diakui, atau setidaknya tampak memiliki otoritas.

Contohnya : Dimana orang tua meminta kita untuk pulang tidak terlalu malam. Orang tua adalah otoritas paling kuat didalam keluarga.

Kepatuhan ( Obedience )
Obedience merupakan salah satu jenis dari pengaruh sosial, dimana seseorang menaati dan mematuhi permintaan orang lain untuk melakukan tingkah laku tertentu karena adanya unsur power. Penelitian Migram ( 1963 ) juga mengajukan bahwa individu dapat menuruti perintah yang sebenernya membahayakan jiwa.

Contohnya : Saat dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk tidak masuk 4 kali. Jika mahasiswa tidak masuk lebih dari 4 kali, maka akan mendaptkan nilai E pada ujian akhir.

Kesimpulan
Conformity, compliance dan obedience merupakan pengaruhi sosial, dimana dapat membuat seseorang melakukan hal yang sesuai dengan permintaan lingkungan dan orang lain, tanpa adanya paksaan ataupun dengan suatu hukuman yang membahayakan jiwa manusia jika tidak melakukan permintaan tersebut 

Conformity adalah suatu perubahan sosial, dimana perubahan ini dipengaruhi oleh daerah yang ditinggal dan biasanya hal tersebut dipengaruhi oleh budaya-budaya dari nenek moyang. Sedangkan compliance adalah suatu perubahan sosial, dimana perubahan itu terjadi karena adanya permintaan orang lain. Dan obedience adalah suatu perubahan sosial, dimana diperngaruhi oleh seseorang yang memiliki kekuatan yang dapat mengganggu jiwa orang yang dimintanya.

Sumber : 
Sarwono, Sarlito W. dan Meinarno, Eko A.2009.Psikologi sosial.Jakarta : Salemba Humanika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar