Jumat, 20 November 2015

MOTIVASI


Motivasi

Menurut  Weiner (Nursalam & Efendi, F. 2008), motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita untuk mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno ((Nursalam & Efendi, F. 2008), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik, serta kegiatan yang menarik.
Teori drive (dorongan)
Mengatakan bahwa perilaku didorong kearah tujuan oleh kondisi yang mendesak (drivingi state ) dalam diri orang atau binatang. Gagasan Freud tentang keprbadian didasarkan pada dorongan seksual dan  muncul dorongan agresif bawaan. Bila kondisi internal muncul, individu didesak untuk berperilaku denganc ara yang sedemikian rupasehingga mengurangi intensitas dari kondisi mendesak tersebut, sehingga mengurangi intensitas dari kondisi mendesak tersebut. Pada manusia, ekurang-kurangnya, tercapainya pengurangan kondisi terdesak merupakan suatu menyenaknan dan memuaskan (Basuki, 2008)
Teori Reinforement
Teori reinforcement (penguat) merupakan teori bahwa perilaku dapat didorong atau dikurangi dengan cara memberikan imbalan atau hukuman (Griffin & Ebert, 2004), contohnya dalam dunia pekerjaan, ketika dia melakukan suatu perkerjaannya dengan optimal maka diakan mendapatkan bonus gaji tambahan setiap bulannya. Sehingga dia melakukan perkerjaan tersebut secara optimal ini merupakan contoh reinforcement pusitif. Lain halnya Hukuman, yang dimana diberikan untuk merancang perilaku seseorang yang tidak menyenakan menjadi perilaku yang diinginkan, dimana dia datang terlambat kekantor, maka akan dikenakan denda dengan memotong gajinya.
 Teori Pengharapan
Teori pengharapan dikembangkan oleh Vroom yang diperluas oleh Porter dan Lawler. Inti dari teori harapan terletak pada pendapat yang mengemukakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang bertindak bergantung pada harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan terdapat daya tarik pada hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan (Nursalam & Efendi, F. 2008)
 
Berdasarkan teori-teori motivasi diatas, secara analisa dapat dikatakan sering dialami oleh individu, namun tergantung dari hasil yang diterimanya. Namun menurut saya teori reinforcement merupakan teori motivasi yang cukup efektif, karena ada feed back yang diterima oleh individu tergantung apa yang telah dicapai. Saat seseorang melakukan pencapain yang baik, maka dia akan memperoleh hasil yang baik juga, begitu juga jika orang tersebut melakukan hal yang tidak sesuai, maka akan mendapatkan hukuman yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

DAPUS
Griffi, R. W.,  & Ebert, R. J. (2004). Bisnis, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Nursalam & Efendi, F. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba

 

LEADERSHIP


LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)
Menurut Wiryoputro (2008), kepemimpinan adalah cara atau teknik pimpinan atau manajer untuk mengarahkan dan menyuruh supaya orang lain mau mengerjakan apa yang ditugaskan. Menurut Hemhiel dan Coons (sudjana, 2007), kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang mempin aktivitas-aktivitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang akan dicapai bersama. Menurut Risza (2010), Kepemimpinan adalah kemampuan dan aktivitas tertentu dari seorang pimpinan dalam mempengaruhi bawahannya dalam arti positif, sehingga mereka bersedia menjalankan apa yang diinginkan pimpinan.
Berdasarkan dari pendapat para ahli, dapat disimpulkan leadership adalah sautu perilaku, cara dan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam artian positif, sehingga orang tersebut bersedia menjalankan perintahnya.
 
Teori-teori Kepemimpinan Partisipatif

Teori X dan Teori Y
Pada tahun 1943, Maslow mengemukakan suatu teori  yang mengusulkan agar orang dimotivasi oleh suatu hierarki kebutuhan, termasuk insentif keuangnan dan penerimaan sosial, memungkinkan merupakan teori yang paling dikenal dengan baik. Sementara itu model Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor merupakan yang terbaik dalam menyajikan esensi dari gerakan hubungan manusia. Menurut McGregor, Teori X dan Teori Y merefleksikan kedua keyakinan ekstrem yang membedakan manajer mengenai pekerjan mereka. Teori X adalah suatu pandangan yang relatif negatif mengenai pekerja dan konsisten dengan pandangan manajemen ilmiah. Teori Y adalah suatu pandangan yang lebih positif dan mencerminkan asumsi yang dibuat oleh pendukung hubungan manusia .

Teori 4 Sistem merupakan teori  kepemimpinan yang dikembangkan oleh Rensis Linkert, yang merupakan salah satu teori kepemimpinan yang mengkaji hubungan antara manusia melalui hasil dari produksinya dilihat dari kacamata manajemen

Leadership Pattern Choice dari Tannenbaum & Scmidt adalah teori kepemimpinan  yang memandang kepemimpinan seperti rangkaian dari boss berpusat menjadi subordinated berpusat.
 

 

Daftar Pustaka

Falconer, S. (2014). Financial Services Management A Qualitative Approach.New York : Routledge
Griffin, R. W. (2004). Manajemen Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Risza, S. (2010). Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia. Yogyakarta: Kanisius
Sudjana, D. (2007). Ilmu & Aplikasi Pendidikan Bagian Ilmu Pendidikan Praktis.Bandung: Imperial Bhakti Utama

Wiryoputra, S.(2008). Dasar-dasar Manajemen Kristiani. Jakarta: Gunung Mulia

Rabu, 18 November 2015

The Power


KEKUASAAN
Menurut Max Weber (Deliarnov, 2006), kekuasaan sebagai “The probability that an actor in a social relatinship will be in position to carry out his own will despiteresistance, regardless of the basis on which this probability rests”. Menurut Robbins (2007) Kekuasaan adalah mengacu pada kemampuan yang dimiliki A untuk  mempengaruhi perilaku B, sehingga B bertindk sesuai dengan keinginan A. Menurut Harold D. Iaswel (Budiardjo, 2007), kekuasaan adalah suatu hubungan dimana seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain kearah pihak pertama.
Berdasarkan pendapat para tokoh diatas mengenai kekuasaan, dapat disimpulkan bahwa kekuasaan adalah suatu kemapuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa saja yang diinginkan.

Menurut French dan Raven (Gary, 1994) ada 5 sumber kekuasaan yang dimiliki seseorang , antara lain:
  1. Kekuasaan Ganjaran :  Kekuasan yang didasarkan atas pemberian harapan, pujian, penghargaan, atau pendapatan bagi terpenuhnya permintaan seseorang pemimpin terhadap bawahannya
  2. Kekuasaan Paksaan : kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut, seorang pengikut merasa bahwa kegagalan memenuhi permintaan seseorang pemimpin dapat menyebabkan dijatuhkan sesuatu bentuk hukuman.
  3. Kekuasaan legal : kekuasaan yang diperoleh secara sah karena posisi seseorang dalam kelompok atau hirahi keorganisasian
  4. Kekuasaan keahlian : kekuasaan yang didasarkan ketrampilan khusus, keahlian atau pengetahuan yang dimiliki oleh pemimpin dimana para pengikutnya menganggap bahwa orang itu mempunyai keahlian yang relevan dan yakin keahliannya itu melebihi keahlian mereka sendiri.
  5. Kekuasaan acuan : kekuasaan yang didasarkan atas daya tarik seseorang, seorang pemimpin dikagumi oleh pra-pengikutnya karena memiliki suatu ciri khas, bentuk kekuasaan ini secara populer dinamakan kharisma
Berdasarkan dari sumber kekuasaan menurut French dan Raven , yang paling berpengaruh adalah kekuasaan keahlian. Dimana seseorang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain melalu pengetahuan yang dimiliki. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas akan mampu mengarahkan orang lain untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

 

Daftar Pustaka :
Budiarjo, M.(2007). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarat: Gramedia Pustaka Utama
Deliarnov. (2006). Ekonomi Politik. Jakarta: Erlangga
Robbins, S. P., & Judge, T A. (2007). Perilaku Organisasi, Edisi 12.  Jakarta: Salemba Empat.
Yukl, G. A. (1994). Leadership in Organizations. Canada: Prentice hall

Kamis, 12 November 2015

ELEMEN SISTEM

 
ELEMEN SISTEM
 
          Sitem didefinisikan sebagai kumpulan atau grup dari bagian atau komponen, baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan berkerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu
 
Tujuan Sistem
Menurut Azhar Susanto (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), tujaun sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem.
 
Input
Menurut Azhar Susanto (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), Input merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem.

Proses
Menurut Azhar Susanto (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), process   merupakan perubahan dari input menjadi output
 
Output
Menurut Azhar Susanto (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), output merupakn hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem
 
Umpan balik
Digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses
 
Contoh proses Psikologi
Pemprosesan informasi baru yang masuk kedalam otak manusia. Tujuan  adalah untuk memahami informasi  yang baru diterima terutama pada saat ujian atau quiz. Informasi baru masuk dengan cara belajar, setelah itu dipahami lebih mendalami. Setelah itu ada ujian.
 
CBIS ( Sistem Informasi Berbasis )
 
CBIS adalah satuan set dari hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), database, telekomunikasi, manusia, dan prosedur dari konfigurasi untuk kumpulan, manipulate, store dan proces data informasi. (Stair R. M. Dan Reynolds G. W., 2014). CBIS mulai digunakan dalam pada tahun 1960-an
 
EDP (Electronic Data Processing)
Pengolahan Data Elektronik adalah alat pengolah bantuan bagi unit-unit informasi yang memerlukan pengolahan data yang banyak, rumit, dan bentuk hasil informasi yang beragam (Sindhunata, 2007)
 
SIM (Sistem Informasi Manajemen)
Menurut Abdul Kadir (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), sistem informasi manajemen atau management informasi sistem (MIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Menurut George M. Scott (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), SIM adalah serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktifitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Menurut Gordon B. Davis (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), SIM adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
 
Sistem Pendukung Keputusan (DDS)
DDS adalah pengumpulan data, peralatan sistem, dan teknikyang terkoordinasi dengan dukungan software serta hardware, dimana organisasi dapat mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi yang relevan (Churchill, 2001)
 
OA (Office Automatic)
Menurut Umar (2008), OA (Office Automatic) adalah aplikasi yang memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktifitas diantara manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik, seperti modem, faksimil, word-processing, electronic mail, dan desktop publishing. Office Automatic mengacu pada mesin komputer dan perangkat lunak yang digunakan untuk digital membuat, mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi dan kantor estafet informasi bervariasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dasar.
 
Sistem Pakar
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh parak. Pakar yang dimaksud adalah pakar yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah (Kusrini, 2008). Menurut Durkin, sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar (Kusrini, 2008). Menurut Ignizo, sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan dalam suatu dominan tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar (Pusadan, 2014).
 
Daftar Pustaka
 
  • Churchill. G., a. (2001).  Dasar-Dasar Riset Pemasaran, Edisi 4 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
  • Djahir, Y., dan Pratita, D. (2014) Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepbulish
  • Kusrini. (2008). Aplikasi Sistem Pakar Menetukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi.
  • Pusadan, M., Y. (2014). Pemrograman Matlab Pada Sistem Pakar Fuzzy. Yogyakarta: Deepublish
  • Umar, H. (2008). Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia
  • Sindhunata. (2007). Anak Bajang Menggiring Angin. Jakarta: Gramedia
  • Stair, R., M. dan Reynolds, G. W. (2014). Fundamentals Of Information Systems, Eighth Edition. USA: Cengage Learning