Sabtu, 31 Oktober 2015

Manfaat dan Jenis-jenis Perencanaan


Manfaat perencanaan

Sebagai langkah awal dari kegiatan suatu perusahaan untun mencapai tujuan, perencanaan memiliki manfaat sebagai berikut (Alam, 2007) ;

1.      Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama

2.      Perencanaan disusun bersadarkan penelitian yang akurat untuk menghindari kesalahaan yang mungkin terjadi

3.      Perencanaan memuat standar dan batasan tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan

4.      Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau  gerakan dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan

Jenis-jenis Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan haruslah meliputi seluruh bidang kegiatan dari organisasi  (Sugianto, 2008).
Jika dilihat dari bidang-bidang kegiatan manajemen, maka rencana akan meliputi ;
Rencana Pemasaran, Rencana Produksi, Rencana Pembelian, Rencana Sumber daya manusia (SDM), Rencana Akuntasi, Rencana Pemasaran, Rencana Penelitian dan pengembangan, Rencana Keuangan, Rencana Kegiatan yang lain
Jika dilihat kurun waktu, maka rencanaan meliputi ;
Rencana jangka pendek (satu tahun atau kurang dari setahun), rencana jangka menengah (lebih dari satu tahun sampai dengan lima tahun) rencana  jangka panjang (lebih dari lima tahun), dan rencana jangka waktu yang tidak ditentukan.

Dapus :

Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Wiryoputro, S., (2008). Dasar-Dasar Manajemen Kristiani. Jakarta : Gunung Mulia

Pertemuan 1

MANAJEMEN
Pengertian Manajemen
Konsep manajemen muncul sebagai konsekuensi logis dari tidak seimbangnya pengembangan teknis dengan kemampuan sosial. Istilah manajemen dikemukakan oleh berbagai ahli dari sudut pandang yang berbeda, sesuai dengan latar belakang yang dimiliki. Beberapa definisi yang digunakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut ().
Menurut James A. F. Stoner, dkk, mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, mengorganisasikan, memimpinan, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Menurut Pul Hetsey dan Kenneth Blanchard, mendefinisikan manajemen sebagai usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Siswanto, memberikan batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengadalian terhadap orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Kepimimpinan
Beberapa definisi kepemimpinan adalah sebagai berikut.
Menurut Hemphil & Coons, kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia mengarahkan aktivitas sebuah kelompok menuju suatu tujuan bersama.  Menurut Janda, kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kekuasan yang ditandai oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok yang lain mempunyai hubungan untuk merumuskan pola perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan kegiatannya sebagai anggota kelompok.
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan yang terorganisir secara efektif dan efisien  untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Kepempinan disimpulakan sebagai suatu jenis hubungan kekuasan, yang dimana salah seorang individu memiliki kepribadian untuk mengarahkan atau mengatur suatu aktivitas  sebuah kelompok menuju suatu tujuan yang terlah ditetapkan.
Perencanaan
Definisi Perancanaan (Planning)
Menurut Kartono (2008), perencanaan adalah sebuah blue print untuk kemajuan bisnis dan untuk bagaimana menjadi lebih baik, serta pedoman pengambilan keputusan dimasa yang akan datang. Menurut Suparmoko dan Ranggabawono, Perencanaan adalah proses penyususnan rencana kegiatan yang melibatkan pemikiran kedepan, berkaitan dengan apa yang diperbuat dengan sumber daya yang tersedia. Menurut Alam (2007),  Perencanaan (planning) adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan yang dicapai.
 
Langkah-langkah dalam penyusunan Perencanaan (Naja, 2004), antara lain;
1.      Mengidentifikasikan persoalan yang direncanakan dedngan jelas dan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
2.      Mengumpulkan informasi yang berkenan dengan kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka mencapai suau tujuan.
3.      Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan mengklasifikasikan atas kepentingannya
4.      Menetapkan batasan-batasan perencanaan
5.      Menetapkan alternatif perencanaan
6.      Memiliki rencana yang akan dipakai dari alternatif yang ada.
7.      Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penjadwalan pelaksanaan
8.      Melakukan review terhdapa rencana yang diusulkan sebelum rencana dilaksanakan.
Manfaat perencanaan
Sebagai langkah awal dari kegiatan suatu perusahaan untun mencapai tujuan, perencanaan memiliki manfaat sebagai berikut (Alam, 2007) ;
1.      Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama
2.      Perencanaan disusun bersadarkan penelitian yang akurat untuk menghindari kesalahaan yang mungkin terjadi
3.      Perencanaan memuat standar dan batasan tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan
4.      Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau  gerakan dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan
Jenis-jenis Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan haruslah meliputi seluruh bidang kegiatan dari organisasi. Jika dilihat dari bidang-bidang kegiatan manajemen, maka rencana akan meliputi; Rencana Pemasaran, Rencana Produksi, Rencana Pembelian, Rencana Sumber daya manusia (SDM), Rencana Akuntasi, Rencana Pemasaran, Rencana Penelitian dan pengembangan, Rencana Keuangan, Rencana Kegiatan yang lain
Organisasi
Definisi pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian diartikan sebagai keseluruh proses pengelompokan orang, alat, tugas, tanggung jawab, dan  wewenang sedemikian rupa sehingaa tercapai suatu kesatuan yang dapat digerakakan dalam rangka mencapai tujuan (Alam, 2007). Menurut  James D. Mooney () “Oranization is the  form fo every human association for the attainment of common purpose” yang diartika Organisasi adalah bentuk setiap asosiasi manusia untuk pencapaian tujuan bersama. Menurut Phiffner John F. Dan Presthus Robert V ( Herojito, 2001), Organiztion is the structuring of individuals and function into productive relationship. Yang diartika Organisasi adalah penataan individu dan fungsi ke dalam hubungan yang produktif.
Definisi Struktur
Struktur organisasi adalah mengidentifikasikan tanggung jawab masing-masing posisi jabatan dan hubungan diantara posisi tersebut (Madura, 2007). Struktur organisasi adalah kesesuaian pembagian pekerjaan antara struktur dan fungsi, dimana terjadi penmpukkan atau kekosongan pelaksanaan pekerjaan, dan ada tidaknya hubungan dan urutan diantara unik kerja yang ada. (Tangkilisan, 2007) Menurut Gomez-Mejja dkk (), struktur organisasi merupakan hubungan formal dan informal antar anggota suatu organisasi. Menurut Thompson dan Strickland ( Sukoco, 2007) struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat tergantung pada strategi bisnis yang dipilih.
Dalam sebagian besar kasus ketika hal ini terjadi, seseroang pengusaha akan mengalami kesulitan dalam melakukan transisi dari sebuah bisnis baru menjadi sebuah bisnis yang berkembang dan dikelola dengan baik agar mempertahankan keberhasilannya untuk waktu yang lama. Struktur organisasional harus dikembangkan agar para karyawan tambahan terlibat peran dalam organisasi yang ditentukan.
a.       Struktur Formal : Semua keputusan rancangan yang melibatkan karyawan serta peran dan tanggung jawabnya
b.      Struktur Informal : Kultural organisasi yang selalu berubah perlu pertimbangan oleh perusahaan tersebut.
 
Daftar Pustaka
Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Hisrich R., D., Micheal., P., P., & Shepherd, D., A. ().  Entrepreneurship Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat
Herujito, Y., M. (2001). Dasar- Dasar Manajemen. Bogor : Grasindo
Kartono, S. (2008). Daring to Begin, Berani Memulai Berani Sukses. Transmedia : Jakarta
Madura, J. (2007). Introduction To Business Pengantar Bisnis Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat
Naja, H., R., D. (2004). Manajemen Fit & Proper Test. Pustaka Widayatama : Yogyakarta
Sukoco, B., M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.  Jakarta : Erlangga
Trangkilisan, H., N., S. (2005) Manajemen Publik. Jakarta : Grasindo
Wiryoputro, S., (2008). Dasar-Dasar Manajemen Kristiani. Jakarta : Gunung Mulia
 

Organisasi


Definisi pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian diartikan sebagai keseluruh proses pengelompokan orang, alat, tugas, tanggung jawab, dan  wewenang sedemikian rupa sehingaa tercapai suatu kesatuan yang dapat digerakakan dalam rangka mencapai tujuan (Alam, 2007). Menurut  James D. Mooney () “Oranization is the  form fo every human association for the attainment of common purpose” yang diartikan organisasi adalah bentuk setiap asosiasi manusia untuk pencapaian tujuan bersama. Menurut Phiffner John F. Dan Presthus Robert V ( Herojito, 2001), Organiztion is the structuring of individuals and function into productive relationship. Yang diartika Organisasi adalah pengelompokan individu dan berfungsi dalam hubungan yang produktif.
Berdasarkan dari kesimpulan para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah pengelompokan individu, tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang berfungsi dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
 
Definisi Struktur
Struktur organisasi adalah mengidentifikasikan tanggung jawab masing-masing posisi jabatan dan hubungan diantara posisi tersebut (Madura, 2007). Struktur organisasi adalah kesesuaian pembagian pekerjaan antara struktur dan fungsi, dimana terjadi penmpukkan atau kekosongan pelaksanaan pekerjaan, dan ada tidaknya hubungan dan urutan diantara unik kerja yang ada. (Tangkilisan, 2007) Menurut Gomez-Mejja dkk (), struktur organisasi merupakan hubungan formal dan informal antar anggota suatu organisasi. Menurut Thompson dan Strickland ( Sukoco, 2007) struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat tergantung pada strategi bisnis yang dipilih.
Dalam sebagian besar kasus ketika hal ini terjadi, seseroang pengusaha akan mengalami kesulitan dalam melakukan transisi dari sebuah bisnis baru menjadi sebuah bisnis yang berkembang dan dikelola dengan baik agar mempertahankan keberhasilannya untuk waktu yang lama. Struktur organisasional harus dikembangkan agar para karyawan tambahan terlibat peran dalam organisasi yang ditentukan.
a.    Struktur Formal : Semua keputusan rancangan yang melibatkan karyawan serta peran dan tanggung jawabnya
b.    Struktur Informal : Kultural organisasi yang selalu berubah perlu pertimbangan oleh perusahaan tersebut.
Daftar Pustaka
Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Hisrich R., D., Micheal., P., P., & Shepherd, D., A. ().  Entrepreneurship Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat
Herujito, Y., M. (2001). Dasar- Dasar Manajemen. Bogor : Grasindo
Madura, J. (2007). Introduction To Business Pengantar Bisnis Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat
Sukoco, B., M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.  Jakarta : Erlangga
Trangkilisan, H., N., S. (2005) Manajemen Publik. Jakarta : Grasindo


Jumat, 23 Oktober 2015

PERENCANAAN PENETAPAN KERJA

Definisi Perancanaan (Planning)

Menurut Kartono (2008), perencanaan adalah sebuah blue print untuk kemajuan bisnis dan untuk bagaimana menjadi lebih baik, serta pedoman pengambilan keputusan dimasa yang akan datang. Menurut Suparmoko dan Ranggabawono, Perencanaan adalah proses penyususnan rencana kegiatan yang melibatkan pemikiran kedepan, berkaitan dengan apa yang diperbuat dengan sumber daya yang tersedia. Menurut Alam (2007),  Perencanaan (planning) adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan yang dicapai.
 
Langkah-langkah dalam penyusunan Perencanaan (Naja, 2004), antara lain;
  1. Mengidentifikasikan persoalan yang direncanakan dedngan jelas dan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
  2. Mengumpulkan informasi yang berkenan dengan kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka mencapai suau tujuan.
  3. Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan mengklasifikasikan atas kepentingannya
  4. Menetapkan batasan-batasan perencanaan
  5. Menetapkan alternatif perencanaan
  6. Memilii rencana yang akan dipakai dari alternatif yang ada.
  7. Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penjadwalan pelaksanaan
  8. Melakukan review terhdapa rencana yang diusulkan sebelum rencana dilaksanakan.
Ref :
Alam, S. (2007). Ekonomi: Jilid 3. Erlangga : Jakarta
Kartono, S. (2008). Daring to Begin, Berani Memulai Berani Sukses. Transmedia : Jakarta
Naja, H., R., D. (2004). Manajemen Fit & Proper Test. Pustaka Widayatama : Yogyakarta

Rabu, 21 Oktober 2015

Manajemen


MANAJEMEN

Pengertian Manajemen
Konsep manajemen muncul sebagai konsekuensi logis dari tidak seimbangnya pengembangan teknis dengan kemampuan sosial. Istilah manajemen dikemukakan oleh berbagai ahli dari sudut pandang yang berbeda, sesuai dengan latar belakang yang dimiliki. Beberapa definisi yang digunakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut ().
  • James A. F. Stoner, dkk, mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, mengorganisasikan, memimpinan, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  •  Pul Hetsey dan Kenneth Blanchard, mendefinisikan manajemen sebagai usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi
  • Siswanto, memberikan batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengadalian terhadap orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Kepimimpinan
Beberapa definisi kepemimpinan adalah sebagai berikut.
Menurut Hemphil & Coons, kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia mengarahkan aktivitas sebuah kelompok menuju suatu tujuan bersama.  Menurut Janda, kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kekuasan yang ditandai oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok yang lain mempunyai hubungan untuk merumuskan pola perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan kegiatannya sebagai anggota kelompok.
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan yang terorganisir secara efektif dan efisien  untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Kepempinan disimpulakan sebagai suatu jenis hubungan kekuasan, yang dimana salah seorang individu memiliki kepribadian untuk mengarahkan atau mengatur suatu aktivitas  sebuah kelompok menuju suatu tujuan yang terlah ditetapkan.

 

Assisten Rumah Tangga Penjaga Anak

Pada tanggal 13 Oktober 2015, tepatnya pada hari Selasa saya berkenalan dengan seorang ibu-ibu di stasiun kereta api Pasar Senen. Perkenalan kamipun hanya karena saya membantu ibu tersebut membawakan tasnya, karena kami memiliki arah tujuan yang sama saat itu. Saya ingin mencetak tiket untuk hari esok pergi, sedangkan ibu tersebut  ingin mencetak tiket untuk dia pergi pada hari tersebut. Setelah cetak tiket, ibu tersebut mengajak saya untuk ngbrol-ngbrol sejenak, sekalian menemani ibu tersebut menunggu kereta api tujuannya datang. Singkat cerita perkenalan kami. Selama hampir 1 jam lebih saya menemani ibu tersebut dan banyak obrolan yang kami lewati bersama, hanya saja ada salah satu cerita yang mampu membuat saya terkejut. Saya kira hal tersebut hanya bisa saya dengar dari acara berita tv atau sinetron-sinetron yang sering diputar oleh beberapa stasiun tv. Mungkin dari cerita ini dapat menjadi pembelajaran tersendiri bagi kita, khususnya bagi pasangan suami istri yang notabenenya berkerja dan menitipkan anaknya kepada asisten rumah tangga.

Pada suatu hari, ibu itu menyarankan kesalah satu anaknya yang baru menikah atau mungkin akan menikah (maaf saya lupa) untuk berkunjung kerumah anaknya yang sudah menikah dan memiliki anak kecil yang kira-kira usia 10 bulanan lebih.

Ibu " Saya suruh anak saya yang perempuan untuk kerumah kakak iparnya yang baru punya anak, biar sekalian dia belajar ngurus anak sama kakak iparnya. Anak perempuan saya pun akhirnya pergi kerumah kakak iparnya. Setlah itu berangkatlah anak saya kerumah kakak iparnya ya di **** "

Sesampai disana, dijemput sama kakaknya dan kakak iparnya, dan pada saat diperjalanan menuju kerumah kakaknya mereka terkena lampu merah. Saat lampu merah biasanya para pengemisi sudah siap untuk melakukan aksinya. Baju yang terlihat kotor, dan kumuh saatakn tek pernah diganti, beralasan sendal jepit yang juga terlihat kumuh para pengemis itu menghampir setiap mobil yang berhenti. Betapa kagetnya pasangan suami istri (yang merupakan kakak dan kakak iparnya) tersebut saat melihat seorang anak kecil  yang berada digendongan seorang ibu-ibu pengemis yang saat itu sedang mengemis. Akhirnya pasangan suami istri tersebut langsung turun dari mobil dan merebut anak tersebut dari gendongan ibu-ibu pengemis secara paksa. Sesampai dirumah, mereka melihat asisten rumah tangga tersebut sedang duduk manis sambil menoton tv layaknya tidak memiliki tanggung jawab apa-apa, dan pada hari itu juga asisten tersebut diberhentikan dari pekerjaannya. Selama sebulan pasangan suami istri tersebut menitipkan anaknya, dan sempat menyadari anaknya mengalami perubahan fisik, seperti badannya menjadi kurus dan kulitnya menjadi hitam. Namun tidak mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, yang pada akhirnya mereka baru mengetahui bahwa anaknya di jadikan anak sewaan oleh asisten penjaga anaknya, dan hal ini menjadikan sebagai pembelajaran tersendiri  bagi keluarga tersebut.

Dari cerita tersebut, yang merupakan salah satu pengalaman seseorang, dapat dijadikan sebagai suatu pengalaman yang cukup mengejutkan buat saya sendiri. Sampai saya pun berfikir bagaimana jika suatu saat nanti saya mengalami hal serupa. Apalagi pada zaman saat ini, dimana banyak para ibu yang memutuskan untuk membantu suami (mencari nafkah) atau menjadi wanita karir, sehingga salah satu peran ibu untuk mengurus anak digantikan oleh baby sitter atau perawat. Para ibu tersebut mempercayaikan penuh anaknya kepada baby sitter, dan tidak mengetahui bagaimana perkembangan anaknya sendiri, maupun yang dialami anaknya selama orang tuanya sedang sibuk mengurus pekerjaannya.

Jumat, 09 Oktober 2015

Sistem Informasi Psikologi


Sistem

Definisi Sistem menurut para ahli (Hutahaean, 2014);
Menurut Davis, G.B, sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran. Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo, sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional. Menurut Fat,  sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian atau komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersat dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.  Menurut Indrajit, sistem diartikan kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Menurut Jerry FutzGerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau unuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Menurut Jogianto, sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul ada dan terjadi. Menurut Lani Sidharta, sistem adalah himpunan dari bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan yang sama. Menurut Murdick, R.G, sistem adalah perangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan.

Informasi
Definisi Informasi menurut para ahli;
Menurut Hutahaean (2014), informasi adalah suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi s penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekara ng atau keputusan yang akan datang (Hutahaean, J. 2014). Menurut Irwansyah dan Moniaga (2014) informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang diorganisir atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerimanya.


Psikologi
Menurut The American Heritage Dictionary (Djohan, 2009), psikologi didefinisikan sebagai “karakteristik emosional dan perilaku individu, kelompok, atau aktivitas”, kemudian menjadi lebih luas dari hanya kajian perilaku manusia.
Menurut Plotnik, psikologi merupakan suatu studi yang sistemasik dan ilmiah tentang perilaku dan proses mental (Basuki, 2008)
Menurut Basuki (2008), psikologi adalah ilmu pengetahuan (ilmiah) yang mempelajari perilaku, sebagai manifestasi diri kesadaran mental, aktivitas motorik, kognitif dan emosional.

Setelah membahas mengenai pengertian sistema, informasi, dan psikologi menurut para ahli. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah ilmu yang membahas mengenai suatu sistem dari prosedur yang saling berhubungan berdasarkan sebuah kumpulan data mengenai perilaku individu hingga menjadi sebuah informasi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Daftar Pustaka :
 
Basuki, H. 2018.Psikologi  Umum. Jakarta: Gunadarma
Hutahaean, J. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
Irwansyah, E. dan Moniaga, J., V. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepublish