Jumat, 20 Mei 2016

MARI MEMBEDAH NU OCEANA (Sea Salt Lemonade)

Hallo guys, ga tau kenapa tiba-tiba saja aku tuh kepingin banget ngebahas salah satu produk minuman, yang sejujurnya baru banget aku beli dikarenakan kawanku penasaran banget dengan minum tersebut. Dia penasaran dengan rasa dari minum terus.
So, kami pun memutuskan untuk berhenti sejenak di salah satu market dengan rasa pernasaran yang menyelimuti kami. Kami langsung capcus ke lemari pendingin dan mulai mencari minuman tersebut. Setelah terus mencari, aku coba meyakinkan kawanku apakah minuman tersebut baru atau bagaimana ?!. and she said " Di market dekat rumashnya ada !". okay akhirnya kami mulai mencari lagi satu persatu lemari pendingin tersebut, sampai akhirnya kami menumakan "MANTAN" didalam kulkas, hehehehe.(Ga mungkinlah ada mantan didalam lemari pendingin).

"NU OCENAN SEA SALT LEMONADE"


Okay guys, saat kamu mendengar kata-kata Sea Salt Lemonade, apakah yang pertama kali yang akan terlintas dalam pikiran kamu ????.. Pasti rasa didalam air tersebut,
Kalau kata Sea Salt Lemonade kita artikan kedalam bahasa Indonesia, maka artinya adalah Garam Laut Limun, namun yang pasti bukan rasa Limun yang akan saya bahas, karena rasa Limun sudah banyak dan sering digunakan untuk rasa minuman, kalau rasa Sea salt atau garam lautnya itu. Sehingga akhirnya akun ingin membedah minman tersebut..

Packaging (kemasan)
Untuk packagingnya sendiri I'm loving it, warnanya itu seperti campuran antara warna biru dan hijau. and nice. Tapi kalau untuk dicari mungkin sedikit kurang mencolok untuk bagian tulisannya, tulisan Sea Saltnya tidak terlalu jelas atau terlalu kecil. Jadi kurang menarik perhatian, ditambah ini produk yang dapat dikatakan baru, dengan rasa yang sedikit unik mungkin.



Rasa
Saat pertama kali meneguk minuman tersebut, pasti pertama kali yang dicari adalah rasa garam laut yaitu asin-asinnya, dan jujur banget buat merasakan hal tersebut adalah dengan cara menikamti setiap tegukannya. Karena kenapa ?.. menurut aku rasa limunnya mungkin terasa lebih kuat, sehingga  akan mengingat dengan salah satu produk minuman limun, hanya saja produk tersebut mungkin rasanya lebih strong di bandingkan dengan produk ini. 
Terus dimana rasa garam lautnya ?? Lucu dan unik banget, rasa garam tersebut akan terasa di antara gigi graham atau pada saat kita mengecap mulut kita sebanyak 3x. Ga tau kenapa bisa seperti itu, tapi ya begitulah rasa garam laut tersebut akan baru terasa.

Harga
Aku beli produk ini pada tanggal 19 May 2016 di salah satu market, dan berdasarkan harga yang tertera harganya sekitar Rp 7.500,00. Tapi kata mbak-mbak kasir Nu Oceana lagi promo beli 2 harganya menjadi Rp 10.000,00. Sehingga dengan harga Rp 10.000,00 kami bisa mendapatkan 2 botol Nu Oceana (Yeeeeeee...) jadi kami untung sekitar Rp 5.000,00.

Sekian bedah Nu Oceana dari aku.. Mungkin kesannya ga jelas banget ngebedah minuman, but jujur aku lumaian suka dengan minuman ini, karena rasanya sedikit berbeda dengan minuman yang lain..

Byeeeeeee


Kamis, 07 Januari 2016

Stres Kerja


1.    Pengertian Stres Kerja

       Menurut Cornelli (dalam Brecht, 2000), stres kerja dapat di definisikan sebagai gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan. Stres kerja dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu dalam lingkungan tersebut. Menurut Hartono (2007), stres kerja adalah reaksi non-spesifik individu terhadap rangsangan atau tekanan (stimulus stressor), merupakan suatu rekasi adaptif, bersifat sangat individual, sehingga suatu stres kerja bagi seseoraang belum tentu sama tanggapannya bagi orang lain. Menurut Handoko (dalam Umar, 1998), stres kerja merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang.       

Dari pendapat para ahli mengenai tentang stres kerja, dapat disimpulkan bahwa stres kerja dapat didefinisikan sebagai suatu reaksi non-spesifik dari tubuh yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang yang dikarenkan suatu rangsangan atau tekanan yang  melampaui kemampuan yang dimiliki individu.

2.    Sumber-sumber Stres Kerja

Sumber stres yang disebut dengan stressor yang perlu dipahami adalah bahwa pada dasarnya stres bisa bersumber dari pekerjaan dan lingkungan kerja. Stressor yang bersumber dari perkerjaan misalnya beban pekerjaan yang terlalu besar atau terlalu kecil, konflik, peran, ketidakjelasan peran, wewenang yang tidak sesuai dengan pelaksanaan tanggung jawab, lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, atasan yang tidak menyenangkan rekan sekerja yang tidak membantu dan lain-lain.

Lazzarus dan Folkam (dalam Badri, 2012), mengidentifikasikan empat sumber stres kerja, yaitu :

a.         Kontrak, misalnya upah rendah, kerja shift, lembur berlebihan, ketidakamanan kerja

b.        Lingkungan, misalnya kebisingan, kepadatan penduduk, kelembaban, pencahayaan.

c.         Rancangan pekerjaan, misalnya pekerjaan yang membosankan terlalu banyak atau terlalu sedikit pekerjaan, kurangnya kontrol kerja.

d.        Hubungan dengan atasan dan semua rekan kerja, misalnya hubungan yang buruk dengan rekan kerja, kurangnyakomunikasi atau kurangnya kontrol dari atasan. Stres meningatkan ketika atasan atau rekan kerja secara sosial menjadi tidak sensitif terhadap kebutuhan orang lain.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa saja sumber stres atau biasa disebut juga dengan stressor pada dasarnya bisa terjadi dari mana saja, dan sumber dari stres kerja adalah seperti tugas kerja yang terlalu banyak sehingga harus lembur dan mengakibatnya kurang istirahat. Stressor yang bisa terjadi dari lingkungan kerja, misalnya seperti ruang kerja yang kurang nyaman, atau hubungan yang kurang baik dengan teman dikantor.

3.    Gejala-gejala Stres Kerja

Gejala adalah penampakan dari suatu sikap atau perasaan. Penampakan rasa senang bisa dalam bentuk tertawa, ceria, dan girang, serta penampakan rasa tidak senang seperti, diam, murung, marah, dan lain-lain, atau dapat juga dikatakan indikasi atau tanda-tanda dalam berbagai bentuk dari sesuatu yang abstrak. Tanda-tanda atau gejala stres kerja berbeda-beda antara individu yang satu dengan individu yang lain. namun beberapa gejala bersifat umum, seperti sifat lekas marah dan suka murung. Pola respon yang umum biasanya tergantung pada masing-masing individu (Brecht, 1996).

Menurut Hariandja (2002), stres kerja sebagai ketegangan atau tekanan emosional yang dialami seseorang dan abstrak gejalanya, oleh para ahli di kelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:

a.       Gejala fisik, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada metabolisme organ tubuh seperti, denyut jantung yang meningkat, tekanan darah yang meningkat, sakit kepala, dan sakit perut yang bisa individu alami dan harus diwaspadai.

b.      Gejala psikologis, yaitu perubahan-perubahan sikap yang terjadi seperti ketegangan, kegelisahan, ketidaktenangan, kebosanan, cepat marah, dan lain-lain.

c.       Gejala keperilakuan, yaitu perubahan-perubahan atau situasi dimana produktivitas seseorang menurun, absensi meningkat, kebiasaan makan berubah, merokok bertambah, banyak minum-minum keras, tidak bisa tidur, berbicara tidak tenang, dan lain-lain.

Menurut Cary Cooper dan Alison Straw (dalam Umar, 1998), dari British Institue Of Management, gejala stres kerja dapat dilihat dari: kepuasan kerja rendah, kinerja yang menurun, semangat dan energi menurun, komunikasi tidak lancar, pengambilan keputusan yang jelek, kreativitas dan inovasi berkurang, bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif

4.    Penyebab-penyebab Stres Kerja

Ada banyak penyebab dari meningkatnya stres ditempat kerja. Menurut Losyk (2005) penyebab stres kerja adalah:

a.    Kondisi fisik: Kondisi fisik tempat kerja memiliki pengaruh besar terhadap tingkat stres. Suhu, cahaya, suara kualitas udara, kepadatan, isolasi, keamanan, dan kualitas ergonomis, semuanya menentukan bagaimana seseorang menjalani hari kerjanya. Dihadapkan pada suasana yang tidak menyenangkan setiap hari akan menimbulkan perusakan secara traumatis terhadap energi, motivasi, dan kesehatan seorang secara menyeluruh.

b.    Rancangan Pekerjaan: Para pekerja tampaknya kini melakukan lebih banyak pekerjaan dari pada sebelumnya, itu karena memang begitulah kenyataannya. Banyak pekerja yang di-PHK atau dirumahkan tidak lagi dicarikan penggantinya. Namun demikian, deskripsi pekerjaan tidaklah dirancang untuk mengambil alih semua tugas dari mereka yang meninggalkan tempat kerja. Akibatnya, terlalu banyak beban dan tuntutan pekerjaan yang harus ditanggung oleh mereka yang tinggal, dan banyak pekerja tidak mampu mengatasinya. Banyaknya pekerjaan tidak dirancang dengan mempertimbangkan tingkat stres pekerjanya. Ekspektasi terlalu tinggi dan tidak realistis dengan terlalu banyaknya tanggung jawab yang dibebankan pada satu orang, sehingga orang sering kali diharapkan berkerja selama mungkin dengan atau tanpa jam istirahat, melakukan tugasnya  berulang-ulang. Akhirnya, para pekerja mulai kehilangan kepuasan kerja.

c.    Peran dan Pekerjaan : ketika sebuah pekerjaan tidak dirancang dengan sesuai, atau terlalu banyak tanggung jawab  baru  yang ditambah, perannya menjadi sulit. Peran mereka tidak sepenuhnya dicantumkan. Para pekerja tidak merasa pasti akan bertanggung jawab keseluruhan mereka. Peran mereka menjadi sebuah konflik antara apa yang menurut merek diharapkan da apa yang sesungguhnya diharapkan oleh atasan. Peran mereka mungkin berkonflik atau tumpang tindih dengan peran para pekerja lain, menimbulkan perselisihan diantara sesama pekerja.

d.   Teknologi: Telepone genggam, dan internet telah meningkatkan kecepatan dan produktifitas diharapkan dengan adanya teknologi menjadi lebih efisien dan produktif. Tapi, bersamaan dengan munculnya teknologi baru, muncul pula penyebab stres yang baru, dan membuat seseorang harus terus-menerus mempelajari teknologi dan perangkat lunak terbaru.

e.    Manajemen Beracun: Gaya manajemen merupakan salah satu penyumbang stres terbesar ditempat kerja. Atasan yang selalu mengatur, tidak mau mengubah pola pikir lama, yang selalu menyetir para bawahan, hanya akan menciptakan stres, kehabisan tenaga, dan pengunduran diri dari pekerjaan.

Menurut Jones & Bartlett (1999), penyebab stres kerja tidak hanya karena waktu yang dihabiskan ditempat kerja atau disekitarnya. Penyebab lainnya dikelompokkan ke dalam tiga kategori, antara lain:

a.         Penyebab Organisasi  yaitu kurangnya otonomi dan kreativitas, harapan, tenggat waktu, dan kuota yang tidak logis, relokasi pekerjaan, kurang pelatihan, karir yang melelahkan, hubungan dengan atasan yang buruk, selalu mengikuti perkembangan teknologi, bertambahnya tanggung jawab tanpa pertambahan gaji, dan penurunan laba yang didapat.

b.        Penyebab Individual, antara lain: pertentangan antara karier dan tanggung jawab keluarga, ketidakpastian ekonomi, kurangnya penghargaan dan pengakuan kerja, kejenuhan, ketidakpuasan kerja, kebosanan, dan konflik dengan rekan kerja.

c.         Penyebab Lingkungan, antara lain: buruknya kondisi lingkungan kerja (pencahayaan, kebisingan, ventilasi, suhu, dan lain-lain), diskriminasi ras, dan kekerasan ditempat kerja

Dapat disimpulkan bahwa banyak berbagai macam penyebab stres kerja yang dapat dialami oleh individu, seperti halnya terlalu banyak menghabiskan waktu dikantor, ditambah dengan beban kerja yang diberikan terlalu banyak atau terlalu berat tanpa diberikan gaji tambahan dan lingkungan kerja yang kurang mendukung.

Laporan 2 (Attention)


1. Definisi
Attention adalah pemusatan pikiran, dalam bentuk yang jernih dan gamblang, terhadap sejumlah objek simultan atau sekelompok pikiran ( Solso, R. L., Maclin, H., & Maclin, M. K., 2007). Menurut Sunarti E. & Purwani R. (2005), attention merupakan alokasi kapasitas kognitif. Dimana dari sekian banyaknya stimulus yang tersedia untuk ditangkap  dalam satuan waktu yang sama, hanya sedikit yang bisa ditangkap untuk kemudian diproses lebih lanjut. Attentio adalah proses kognitif selektif pada aspek informasi, dimana informasi tersebut dianggap subjektif atau objektif. Sementara mengabaikan informasi yang lain (Andreson, J. R., 2005).
2. Tujuan

Studi ini bertujuan untuk menunjukkan selektivitas perhatian dengan menggunakan panca indera, serta dua mode dasar pemrosesan informasi manusia.
3. Point View

Tujuan dalam pratikum ini adalah untuk mengetahui attention terhadap stimulus yang diberikan

4. Pelaksanaan

a. Langkah-langkah

1)        Klik Start → All Program →  Lab. Psikologi → CP3 → Lab In Cognitif & Perception

2)        Klik Experiments Choose ExsperimentAttention.  Pada kiri atas akan terdapat kolom bertulisan Attention

3)        Klik Exsperiment → Start → Eksperiment Setup

4)        Akan muncul sebuah colom "Level of Independent Variables". Setting Part Randomize :

a)         Format Memory Set Stimuli : both

b)         Frame set stimuli : both

c)         Pada colom Trial Information. Number of trials : 4

5)        File Start with Auto Logging

6)        Ada kolom Log File Name. File name : fauzia4pa06 Ok. Muncul Suject ID diisi dengan fauzia. Lalu klik Ok

7)        Setelah itu akan muncul tampilan petunjuk

Anda diminta untuk mengingat huruf atau angka pada pada jendela Memory set. Jika sudah siap klik Start Trial. Akan muncul beberapa huruf atau angka secara acak dengan waktu yang telah ditentukan, kemudian Anda diminta untuk memperhatikan apakah huruf atau angka ada pada jendela Memory Set Item. Jika Anda melihat huruf atau angka tersebut maka klik Yes, jika tidak, klik No.

8)        Jika jawab Anda benar, maka indicator Hits akan berwarna biru. Sedangkan jika jawaban Anda salah, maka indicator False alarm akan berwarna merah.

9)        Kerjakan hingga percobaan selesai. Jika semua percobaan telah selsai dikerjakan, berarti exsperiment telah selesai dan akan tampil tulisan "Thank you. The exsperiment is over". Lalu klik Ok

10)    Setelah klik  Ok, maka akan muncul tampilan untuk menyimpan hasil yang sudah dikerjakan dan beri nama fauzia4pa06. Lalu klik Ok.

b. Hasil

Grafis Hits (blue colour) = 58 %

Grafis False alarms (red colour) = 42%
Daftar Pustaka

Andreson, J. R. (2005). Cognitive Psychology And Its Impications. New York : Worth Publishers

Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2007). Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan. Jakarta : Penerbit Erlangga

Sunarti, E., & Purwani R. (2005). Ajarkan Anak Keterampilan Hidup Sejak Dini. Jakarta : Elex Media Komputindo

Laporan 1 ( Psikologi Kognitif )


Feature Detection
 
1.    Definisi

Menurut Hendee W. R. Dan Wells P. N. T. (1997),  Feature detection adalah penyeleksian tertentu secara spesifik dari banyaknya informasi  yang ditangkap oleh mata. Menurut Pati U. C., Dutta P. K. dan Barua A. (2010), Feature Detection adalah menyederhanakan banyak sumber yang dibutuhkan untuk menggambarkan set data menjadi akurat.
2.    Tujuan

Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses kerja otak dalam mengatasi bagian fitur pada stimulus sebagai suatu kesatuan diantara keberadaan stimulus yang lain.
3.    Point View

Penting dilakukannya pratikum untuk membantu pratikan memahami materi Feature Detection pada mata kuliah Psikologi Kognitif dengan bantuan program CP3.

4. Pelaksanaan

a. Langkah-Langkah

1.         Klik start → all program →Lab Psikologi → cp3

2.        Setelah itu akan muncul tampilan dengan tulisan “ Laboratory in Cognitif &Perception “

3.         Klik Experiments → Choose Experiment → Feature Detection

4.        Setelah itu akan muncul tampilan dengan tulisan “Licensed to Gunadarma University”

5.        Untuk memulai eksperimen Feature Detection pada program CP3, klik Exsperiment → Start Experiment Setup

6.        Untuk memulai percobaan (Experiment), dapat kita lakukan dengan melakukan kostum atau dengan cara mengaktifkan ketiga percobaan, yaitu Part 1, 2, dan 3. Untuk mengaktifkan percobaan lakukan dengan mengklik tombol ON yang ada dipojok kiri.

Catatan : untuk melakukan percobaan tidak harus semua Part diaktifkan, tetapi hanya dengan memilihi satu atau dua Part pun percobaan dapat dilakukan. Jika part dalam kondisi ON maka akan terlihat berwarna hijau pada setiap toolbar setiap part dan akan berwarna merah menandakan bahwa Part dalam keadaan Off

7.        Setelah memilih percobaan yang akan dilakukan, pada tahap ini, pilih karakter (p, q, b, atau lainnya) yang menjadi Target dan Distractor yang dilakukan pada masing-masing percobaan. Contoh: Target p dan Distractor yang dipilih adalah q dan b. Dalam langkah ini, tidak hanya karakter saja yang dapat dipilih, tetapi warna, jenis tulisan, dan ukuran karakter dapat kita pilih sesuai dengan keinginan.

a.         Part 1. Target p dan Distractor yang dipilih adalah q dan b

b.         Part 2. Target p dan Disractor yang dipilih adalah q dan b.

Target p dan Distractor q : Font & size ( Papyrus, Italic )

Distractor b : Font & size ( Papyrus, bold)

c.         Part 3. Target P dan Distractor yang dipilih adalah q dan b

Target P :Font & Size ( Arial, Bold, Italic), Colour P

Distractor q : Font & Size( Arial, Italic), Colour q

Distractor b : Font & Size( Arial, bold), Colour b

Background colour :     putih

8.         Setelah semua langkah dilakukan, klik File → Start → With Auto Logging

Ø  With Auto logging : sebelum memulai program, maka akan masuk ke log file name dan barulah memasukkan subject identification.

Ø  Without Auto Logging : langsung masuk ke subject idnetification tanpa harus masuk ke log file name.

9.         Setelah itu akan muncul tampilan ;

Klik File Name, masukan nama untuk file  “ fauzia4pa06” , kemudian klik ok

10.     Setelah itu akan muncul tampilan :

Masukan Subjeck identification yang diinginkan ( fauzia4pa06) kemudian klik ok.

11.    Kemudian akan muncul sebuah instruksi (dalam bahasa Inggris). Jika diartikan dalam bahasa Indonesia :

“ Dalam percoban ini, pekerjaan Anda akan ditampilakan secara acak, untuk mencari kehadiran (Present) karakter “P”. Pada beberapa percobaan, karakter ini akan muncul disuatu tempat, tetapi pada percobaan lain tidak akan disajikan sama sekali.

Untuk membuat respon, Anda cukup meng-klik pada tombol Hadir (Present) atau Absen (Absent) “

Setelah itu klik Start.

12.     Klik Strat Trial.

13.     Setelah itu akan muncul tampilan :

Terdapat banyak huruf  yang terdiri dari huruf Target dan Distractor (pengacau). Apabila huruf Target  yang ditentukan ada dalam rangkaian huruf tersebut klik kotak bertulisan Present, akan tetapi apabila tidak terdpat dalam rangkaian klik kotak bertulisan Absent.

14.    Setelah menjawab trial, maka akan tampil output yang menjelaskan apakah jawaban bener atau salah ( correct untuk jawaban yang benar dan incorrect untuk jawaban yang salah) dan waktu respon ketika menyelesaikan trial dalam hitungan waktu msec (millisecond)

15.    Jika semua trial telah selesai dikerjakan, berarti eksperiment telah selesai dan akan tampil tulian “Thank you The exksperiment is over” Lalu klik OK.

16.    Setelah klik OK, maka akan muncul tampilan untuk menyimpan hasil yang sudah dikerjakan. File name : fauzia4pa06. Lalu klik ok.

17.     Jika sudah selesai menyelesaikan eksperiment, silahkan klik File →EXIT
b. Hasil
Part 1.
Percobaan 1
Present
Correct
7910
Percobaan 2
Absent
Correct
12309
Percobaan 3
Present
Correct
3789
Percobaan 4
Present
Correct
1920
Percobaan 5
Absent
Correct
1480
Percobaan 6
Absent
Correct
6371
Percobaan 7
Absent
Correct
3900
Percobaan 8
Absent
Correct
11201
 
Part 2.
Percobaan 1
Absent
Correct
2963
Percobaan 2
Absent
Correct
5871
Percobaan 3
Absent
Correct
3461
Percobaan 4
Present
Correct
2701
Percobaan 5
Present
Correct
1650
Percobaan 6
Absent
Incorrect
5760
Percobaan 7
Present
Correct
3189
Percobaan 8
Absent
Correct
6639
 
Part 3.
Percobaan 1
Present
Correct
5660
Percobaan 2
Absent
Correct
990
Percobaan 3
Present
Correct
10491
Percobaan 4
Absent
Correct
660
Percobaan 5
Absent
Correct
490
Percobaan 6
Absent
Correct
439
Percobaan 7
Present
Correct
539
Percobaan 8
Present
Correct
389
 
Daftar Pustaka
Hendee, W., R., dan Wells, P., N., T. (1997). The Perception of Visual Information Second Edition. New York : Springer
Pati, U., C., Dutta, P., K., dan Barua, A. (2010). Feature Detection of an Object by Image Fusion. Volume 1 – No. 17, 0975-8887.