Rabu, 09 Desember 2015

JOB ENRICHMENT

JOB ENRICHMENT

Job enrichment (Pengayaan Pekerjaan) adalah suatu altrenatif spesialisasi pekerjaan yang melibatkan peningkatan baik dari jumlah tugas yang dilakukan oleh pekerja maupun pengawasan yang dilakukan pekerja terhadap pekerjaan tersebut ( Griffin, 2002).
Job enrichment (Pengayaan Pekerjaan) merupakan perubahan dalam tugas-tugas pekerjaan untuk meningkatkan otoritas karyawan dalam rencanakan pekerjaan mereka, memutuskan bagaimana hal tersebut dilaksanakan dan mempelajari keterampilan baru (Boone dan Kurtz, 2007)

Berdasarkan dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa job enrichment (Pengayaan Pekerjaan) adalah suatu altrenatif untuk meningkatkan otoritas karayawan dalam merencanakan pekerjaan.

Langkah-langkah  Job Enrichment :
  1. Kinerja karyawaan berhubungan langsung dengan penghargaan
  2. Mengubah upaya karyawa menjadi kinerja usaha
  3. Pastikan karyawan menginginkan imbalan.

Unuk memperkaya tugas atau pekerjaan seseorang, harus mempertimbangkan beberapa karakteristik, antara lain (Zimmerer, Scarborough,  & Wilson, 2008):
  • Ragam keterampilan : tingkat dimana suatu pekerjaan membutuhkan beragam keterampilan, bakat, dan aktifitas dari pekerjaan
  • Identitas tugas: tingkat dimana suatu pekerjaan memungkinan pekerja untuk menyelesaikan keseluruhan atau sebagian dari pekerjaan tersebut.
  • Signifikansi pekerjaan: tingkat dimana suatu pekerjaan secara subtansial memengaruhi kehidupan atau pekerjaan orang lainnya
  • Otonomi: tingkat dimana suatu pekerjaan memberikan kebebasan, kemerdekaan, dan keleluasaan bagi pekerja untuk merencanakan dan melaksanakan tugasnya.
  • Feedback: tingkatan dimana suatu pekerjaan memberikan informasi langsung dan tepat waktu kepada pekerja mengenai kualitas kinerja.



Sumber:
Boone, L., E., & Kurtz, ., L. 2007. Pengantar bisnis: kontemporer, edisi 11. Jakarta: Salemba

Griffin, R., W. 2002. Manajemen, edisi ketujuh, jilid 1. Jakarta: Erlangga
Zimmerer, T., W., Scarborough, N., M., & Wilson, D. (2008). Kewirausahaan dan manajemen usaha kecil. Jakarta: Salemba

Jumat, 20 November 2015

MOTIVASI


Motivasi

Menurut  Weiner (Nursalam & Efendi, F. 2008), motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita untuk mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno ((Nursalam & Efendi, F. 2008), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik, serta kegiatan yang menarik.
Teori drive (dorongan)
Mengatakan bahwa perilaku didorong kearah tujuan oleh kondisi yang mendesak (drivingi state ) dalam diri orang atau binatang. Gagasan Freud tentang keprbadian didasarkan pada dorongan seksual dan  muncul dorongan agresif bawaan. Bila kondisi internal muncul, individu didesak untuk berperilaku denganc ara yang sedemikian rupasehingga mengurangi intensitas dari kondisi mendesak tersebut, sehingga mengurangi intensitas dari kondisi mendesak tersebut. Pada manusia, ekurang-kurangnya, tercapainya pengurangan kondisi terdesak merupakan suatu menyenaknan dan memuaskan (Basuki, 2008)
Teori Reinforement
Teori reinforcement (penguat) merupakan teori bahwa perilaku dapat didorong atau dikurangi dengan cara memberikan imbalan atau hukuman (Griffin & Ebert, 2004), contohnya dalam dunia pekerjaan, ketika dia melakukan suatu perkerjaannya dengan optimal maka diakan mendapatkan bonus gaji tambahan setiap bulannya. Sehingga dia melakukan perkerjaan tersebut secara optimal ini merupakan contoh reinforcement pusitif. Lain halnya Hukuman, yang dimana diberikan untuk merancang perilaku seseorang yang tidak menyenakan menjadi perilaku yang diinginkan, dimana dia datang terlambat kekantor, maka akan dikenakan denda dengan memotong gajinya.
 Teori Pengharapan
Teori pengharapan dikembangkan oleh Vroom yang diperluas oleh Porter dan Lawler. Inti dari teori harapan terletak pada pendapat yang mengemukakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang bertindak bergantung pada harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan terdapat daya tarik pada hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan (Nursalam & Efendi, F. 2008)
 
Berdasarkan teori-teori motivasi diatas, secara analisa dapat dikatakan sering dialami oleh individu, namun tergantung dari hasil yang diterimanya. Namun menurut saya teori reinforcement merupakan teori motivasi yang cukup efektif, karena ada feed back yang diterima oleh individu tergantung apa yang telah dicapai. Saat seseorang melakukan pencapain yang baik, maka dia akan memperoleh hasil yang baik juga, begitu juga jika orang tersebut melakukan hal yang tidak sesuai, maka akan mendapatkan hukuman yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

DAPUS
Griffi, R. W.,  & Ebert, R. J. (2004). Bisnis, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Nursalam & Efendi, F. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba

 

LEADERSHIP


LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)
Menurut Wiryoputro (2008), kepemimpinan adalah cara atau teknik pimpinan atau manajer untuk mengarahkan dan menyuruh supaya orang lain mau mengerjakan apa yang ditugaskan. Menurut Hemhiel dan Coons (sudjana, 2007), kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang mempin aktivitas-aktivitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang akan dicapai bersama. Menurut Risza (2010), Kepemimpinan adalah kemampuan dan aktivitas tertentu dari seorang pimpinan dalam mempengaruhi bawahannya dalam arti positif, sehingga mereka bersedia menjalankan apa yang diinginkan pimpinan.
Berdasarkan dari pendapat para ahli, dapat disimpulkan leadership adalah sautu perilaku, cara dan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam artian positif, sehingga orang tersebut bersedia menjalankan perintahnya.
 
Teori-teori Kepemimpinan Partisipatif

Teori X dan Teori Y
Pada tahun 1943, Maslow mengemukakan suatu teori  yang mengusulkan agar orang dimotivasi oleh suatu hierarki kebutuhan, termasuk insentif keuangnan dan penerimaan sosial, memungkinkan merupakan teori yang paling dikenal dengan baik. Sementara itu model Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor merupakan yang terbaik dalam menyajikan esensi dari gerakan hubungan manusia. Menurut McGregor, Teori X dan Teori Y merefleksikan kedua keyakinan ekstrem yang membedakan manajer mengenai pekerjan mereka. Teori X adalah suatu pandangan yang relatif negatif mengenai pekerja dan konsisten dengan pandangan manajemen ilmiah. Teori Y adalah suatu pandangan yang lebih positif dan mencerminkan asumsi yang dibuat oleh pendukung hubungan manusia .

Teori 4 Sistem merupakan teori  kepemimpinan yang dikembangkan oleh Rensis Linkert, yang merupakan salah satu teori kepemimpinan yang mengkaji hubungan antara manusia melalui hasil dari produksinya dilihat dari kacamata manajemen

Leadership Pattern Choice dari Tannenbaum & Scmidt adalah teori kepemimpinan  yang memandang kepemimpinan seperti rangkaian dari boss berpusat menjadi subordinated berpusat.
 

 

Daftar Pustaka

Falconer, S. (2014). Financial Services Management A Qualitative Approach.New York : Routledge
Griffin, R. W. (2004). Manajemen Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Risza, S. (2010). Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia. Yogyakarta: Kanisius
Sudjana, D. (2007). Ilmu & Aplikasi Pendidikan Bagian Ilmu Pendidikan Praktis.Bandung: Imperial Bhakti Utama

Wiryoputra, S.(2008). Dasar-dasar Manajemen Kristiani. Jakarta: Gunung Mulia

Rabu, 18 November 2015

The Power


KEKUASAAN
Menurut Max Weber (Deliarnov, 2006), kekuasaan sebagai “The probability that an actor in a social relatinship will be in position to carry out his own will despiteresistance, regardless of the basis on which this probability rests”. Menurut Robbins (2007) Kekuasaan adalah mengacu pada kemampuan yang dimiliki A untuk  mempengaruhi perilaku B, sehingga B bertindk sesuai dengan keinginan A. Menurut Harold D. Iaswel (Budiardjo, 2007), kekuasaan adalah suatu hubungan dimana seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain kearah pihak pertama.
Berdasarkan pendapat para tokoh diatas mengenai kekuasaan, dapat disimpulkan bahwa kekuasaan adalah suatu kemapuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa saja yang diinginkan.

Menurut French dan Raven (Gary, 1994) ada 5 sumber kekuasaan yang dimiliki seseorang , antara lain:
  1. Kekuasaan Ganjaran :  Kekuasan yang didasarkan atas pemberian harapan, pujian, penghargaan, atau pendapatan bagi terpenuhnya permintaan seseorang pemimpin terhadap bawahannya
  2. Kekuasaan Paksaan : kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut, seorang pengikut merasa bahwa kegagalan memenuhi permintaan seseorang pemimpin dapat menyebabkan dijatuhkan sesuatu bentuk hukuman.
  3. Kekuasaan legal : kekuasaan yang diperoleh secara sah karena posisi seseorang dalam kelompok atau hirahi keorganisasian
  4. Kekuasaan keahlian : kekuasaan yang didasarkan ketrampilan khusus, keahlian atau pengetahuan yang dimiliki oleh pemimpin dimana para pengikutnya menganggap bahwa orang itu mempunyai keahlian yang relevan dan yakin keahliannya itu melebihi keahlian mereka sendiri.
  5. Kekuasaan acuan : kekuasaan yang didasarkan atas daya tarik seseorang, seorang pemimpin dikagumi oleh pra-pengikutnya karena memiliki suatu ciri khas, bentuk kekuasaan ini secara populer dinamakan kharisma
Berdasarkan dari sumber kekuasaan menurut French dan Raven , yang paling berpengaruh adalah kekuasaan keahlian. Dimana seseorang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain melalu pengetahuan yang dimiliki. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas akan mampu mengarahkan orang lain untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

 

Daftar Pustaka :
Budiarjo, M.(2007). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarat: Gramedia Pustaka Utama
Deliarnov. (2006). Ekonomi Politik. Jakarta: Erlangga
Robbins, S. P., & Judge, T A. (2007). Perilaku Organisasi, Edisi 12.  Jakarta: Salemba Empat.
Yukl, G. A. (1994). Leadership in Organizations. Canada: Prentice hall

Kamis, 12 November 2015

ELEMEN SISTEM

 
ELEMEN SISTEM
 
          Sitem didefinisikan sebagai kumpulan atau grup dari bagian atau komponen, baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan berkerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu
 
Tujuan Sistem
Menurut Azhar Susanto (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), tujaun sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem.
 
Input
Menurut Azhar Susanto (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), Input merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem.

Proses
Menurut Azhar Susanto (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), process   merupakan perubahan dari input menjadi output
 
Output
Menurut Azhar Susanto (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), output merupakn hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem
 
Umpan balik
Digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses
 
Contoh proses Psikologi
Pemprosesan informasi baru yang masuk kedalam otak manusia. Tujuan  adalah untuk memahami informasi  yang baru diterima terutama pada saat ujian atau quiz. Informasi baru masuk dengan cara belajar, setelah itu dipahami lebih mendalami. Setelah itu ada ujian.
 
CBIS ( Sistem Informasi Berbasis )
 
CBIS adalah satuan set dari hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), database, telekomunikasi, manusia, dan prosedur dari konfigurasi untuk kumpulan, manipulate, store dan proces data informasi. (Stair R. M. Dan Reynolds G. W., 2014). CBIS mulai digunakan dalam pada tahun 1960-an
 
EDP (Electronic Data Processing)
Pengolahan Data Elektronik adalah alat pengolah bantuan bagi unit-unit informasi yang memerlukan pengolahan data yang banyak, rumit, dan bentuk hasil informasi yang beragam (Sindhunata, 2007)
 
SIM (Sistem Informasi Manajemen)
Menurut Abdul Kadir (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), sistem informasi manajemen atau management informasi sistem (MIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Menurut George M. Scott (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), SIM adalah serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktifitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Menurut Gordon B. Davis (Djahir, Y., dan Pratita, D., 2014), SIM adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
 
Sistem Pendukung Keputusan (DDS)
DDS adalah pengumpulan data, peralatan sistem, dan teknikyang terkoordinasi dengan dukungan software serta hardware, dimana organisasi dapat mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi yang relevan (Churchill, 2001)
 
OA (Office Automatic)
Menurut Umar (2008), OA (Office Automatic) adalah aplikasi yang memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktifitas diantara manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik, seperti modem, faksimil, word-processing, electronic mail, dan desktop publishing. Office Automatic mengacu pada mesin komputer dan perangkat lunak yang digunakan untuk digital membuat, mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi dan kantor estafet informasi bervariasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dasar.
 
Sistem Pakar
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh parak. Pakar yang dimaksud adalah pakar yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah (Kusrini, 2008). Menurut Durkin, sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar (Kusrini, 2008). Menurut Ignizo, sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan dalam suatu dominan tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar (Pusadan, 2014).
 
Daftar Pustaka
 
  • Churchill. G., a. (2001).  Dasar-Dasar Riset Pemasaran, Edisi 4 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
  • Djahir, Y., dan Pratita, D. (2014) Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepbulish
  • Kusrini. (2008). Aplikasi Sistem Pakar Menetukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi.
  • Pusadan, M., Y. (2014). Pemrograman Matlab Pada Sistem Pakar Fuzzy. Yogyakarta: Deepublish
  • Umar, H. (2008). Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia
  • Sindhunata. (2007). Anak Bajang Menggiring Angin. Jakarta: Gramedia
  • Stair, R., M. dan Reynolds, G. W. (2014). Fundamentals Of Information Systems, Eighth Edition. USA: Cengage Learning
 
 
 
 
 
 
 

Sabtu, 31 Oktober 2015

Manfaat dan Jenis-jenis Perencanaan


Manfaat perencanaan

Sebagai langkah awal dari kegiatan suatu perusahaan untun mencapai tujuan, perencanaan memiliki manfaat sebagai berikut (Alam, 2007) ;

1.      Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama

2.      Perencanaan disusun bersadarkan penelitian yang akurat untuk menghindari kesalahaan yang mungkin terjadi

3.      Perencanaan memuat standar dan batasan tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan

4.      Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau  gerakan dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan

Jenis-jenis Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan haruslah meliputi seluruh bidang kegiatan dari organisasi  (Sugianto, 2008).
Jika dilihat dari bidang-bidang kegiatan manajemen, maka rencana akan meliputi ;
Rencana Pemasaran, Rencana Produksi, Rencana Pembelian, Rencana Sumber daya manusia (SDM), Rencana Akuntasi, Rencana Pemasaran, Rencana Penelitian dan pengembangan, Rencana Keuangan, Rencana Kegiatan yang lain
Jika dilihat kurun waktu, maka rencanaan meliputi ;
Rencana jangka pendek (satu tahun atau kurang dari setahun), rencana jangka menengah (lebih dari satu tahun sampai dengan lima tahun) rencana  jangka panjang (lebih dari lima tahun), dan rencana jangka waktu yang tidak ditentukan.

Dapus :

Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Wiryoputro, S., (2008). Dasar-Dasar Manajemen Kristiani. Jakarta : Gunung Mulia

Pertemuan 1

MANAJEMEN
Pengertian Manajemen
Konsep manajemen muncul sebagai konsekuensi logis dari tidak seimbangnya pengembangan teknis dengan kemampuan sosial. Istilah manajemen dikemukakan oleh berbagai ahli dari sudut pandang yang berbeda, sesuai dengan latar belakang yang dimiliki. Beberapa definisi yang digunakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut ().
Menurut James A. F. Stoner, dkk, mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, mengorganisasikan, memimpinan, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Menurut Pul Hetsey dan Kenneth Blanchard, mendefinisikan manajemen sebagai usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Siswanto, memberikan batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengadalian terhadap orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Kepimimpinan
Beberapa definisi kepemimpinan adalah sebagai berikut.
Menurut Hemphil & Coons, kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia mengarahkan aktivitas sebuah kelompok menuju suatu tujuan bersama.  Menurut Janda, kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kekuasan yang ditandai oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok yang lain mempunyai hubungan untuk merumuskan pola perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan kegiatannya sebagai anggota kelompok.
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan yang terorganisir secara efektif dan efisien  untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Kepempinan disimpulakan sebagai suatu jenis hubungan kekuasan, yang dimana salah seorang individu memiliki kepribadian untuk mengarahkan atau mengatur suatu aktivitas  sebuah kelompok menuju suatu tujuan yang terlah ditetapkan.
Perencanaan
Definisi Perancanaan (Planning)
Menurut Kartono (2008), perencanaan adalah sebuah blue print untuk kemajuan bisnis dan untuk bagaimana menjadi lebih baik, serta pedoman pengambilan keputusan dimasa yang akan datang. Menurut Suparmoko dan Ranggabawono, Perencanaan adalah proses penyususnan rencana kegiatan yang melibatkan pemikiran kedepan, berkaitan dengan apa yang diperbuat dengan sumber daya yang tersedia. Menurut Alam (2007),  Perencanaan (planning) adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan yang dicapai.
 
Langkah-langkah dalam penyusunan Perencanaan (Naja, 2004), antara lain;
1.      Mengidentifikasikan persoalan yang direncanakan dedngan jelas dan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
2.      Mengumpulkan informasi yang berkenan dengan kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka mencapai suau tujuan.
3.      Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan mengklasifikasikan atas kepentingannya
4.      Menetapkan batasan-batasan perencanaan
5.      Menetapkan alternatif perencanaan
6.      Memiliki rencana yang akan dipakai dari alternatif yang ada.
7.      Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penjadwalan pelaksanaan
8.      Melakukan review terhdapa rencana yang diusulkan sebelum rencana dilaksanakan.
Manfaat perencanaan
Sebagai langkah awal dari kegiatan suatu perusahaan untun mencapai tujuan, perencanaan memiliki manfaat sebagai berikut (Alam, 2007) ;
1.      Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama
2.      Perencanaan disusun bersadarkan penelitian yang akurat untuk menghindari kesalahaan yang mungkin terjadi
3.      Perencanaan memuat standar dan batasan tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan
4.      Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau  gerakan dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan
Jenis-jenis Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan haruslah meliputi seluruh bidang kegiatan dari organisasi. Jika dilihat dari bidang-bidang kegiatan manajemen, maka rencana akan meliputi; Rencana Pemasaran, Rencana Produksi, Rencana Pembelian, Rencana Sumber daya manusia (SDM), Rencana Akuntasi, Rencana Pemasaran, Rencana Penelitian dan pengembangan, Rencana Keuangan, Rencana Kegiatan yang lain
Organisasi
Definisi pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian diartikan sebagai keseluruh proses pengelompokan orang, alat, tugas, tanggung jawab, dan  wewenang sedemikian rupa sehingaa tercapai suatu kesatuan yang dapat digerakakan dalam rangka mencapai tujuan (Alam, 2007). Menurut  James D. Mooney () “Oranization is the  form fo every human association for the attainment of common purpose” yang diartika Organisasi adalah bentuk setiap asosiasi manusia untuk pencapaian tujuan bersama. Menurut Phiffner John F. Dan Presthus Robert V ( Herojito, 2001), Organiztion is the structuring of individuals and function into productive relationship. Yang diartika Organisasi adalah penataan individu dan fungsi ke dalam hubungan yang produktif.
Definisi Struktur
Struktur organisasi adalah mengidentifikasikan tanggung jawab masing-masing posisi jabatan dan hubungan diantara posisi tersebut (Madura, 2007). Struktur organisasi adalah kesesuaian pembagian pekerjaan antara struktur dan fungsi, dimana terjadi penmpukkan atau kekosongan pelaksanaan pekerjaan, dan ada tidaknya hubungan dan urutan diantara unik kerja yang ada. (Tangkilisan, 2007) Menurut Gomez-Mejja dkk (), struktur organisasi merupakan hubungan formal dan informal antar anggota suatu organisasi. Menurut Thompson dan Strickland ( Sukoco, 2007) struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat tergantung pada strategi bisnis yang dipilih.
Dalam sebagian besar kasus ketika hal ini terjadi, seseroang pengusaha akan mengalami kesulitan dalam melakukan transisi dari sebuah bisnis baru menjadi sebuah bisnis yang berkembang dan dikelola dengan baik agar mempertahankan keberhasilannya untuk waktu yang lama. Struktur organisasional harus dikembangkan agar para karyawan tambahan terlibat peran dalam organisasi yang ditentukan.
a.       Struktur Formal : Semua keputusan rancangan yang melibatkan karyawan serta peran dan tanggung jawabnya
b.      Struktur Informal : Kultural organisasi yang selalu berubah perlu pertimbangan oleh perusahaan tersebut.
 
Daftar Pustaka
Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Hisrich R., D., Micheal., P., P., & Shepherd, D., A. ().  Entrepreneurship Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat
Herujito, Y., M. (2001). Dasar- Dasar Manajemen. Bogor : Grasindo
Kartono, S. (2008). Daring to Begin, Berani Memulai Berani Sukses. Transmedia : Jakarta
Madura, J. (2007). Introduction To Business Pengantar Bisnis Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat
Naja, H., R., D. (2004). Manajemen Fit & Proper Test. Pustaka Widayatama : Yogyakarta
Sukoco, B., M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.  Jakarta : Erlangga
Trangkilisan, H., N., S. (2005) Manajemen Publik. Jakarta : Grasindo
Wiryoputro, S., (2008). Dasar-Dasar Manajemen Kristiani. Jakarta : Gunung Mulia
 

Organisasi


Definisi pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian diartikan sebagai keseluruh proses pengelompokan orang, alat, tugas, tanggung jawab, dan  wewenang sedemikian rupa sehingaa tercapai suatu kesatuan yang dapat digerakakan dalam rangka mencapai tujuan (Alam, 2007). Menurut  James D. Mooney () “Oranization is the  form fo every human association for the attainment of common purpose” yang diartikan organisasi adalah bentuk setiap asosiasi manusia untuk pencapaian tujuan bersama. Menurut Phiffner John F. Dan Presthus Robert V ( Herojito, 2001), Organiztion is the structuring of individuals and function into productive relationship. Yang diartika Organisasi adalah pengelompokan individu dan berfungsi dalam hubungan yang produktif.
Berdasarkan dari kesimpulan para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah pengelompokan individu, tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang berfungsi dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
 
Definisi Struktur
Struktur organisasi adalah mengidentifikasikan tanggung jawab masing-masing posisi jabatan dan hubungan diantara posisi tersebut (Madura, 2007). Struktur organisasi adalah kesesuaian pembagian pekerjaan antara struktur dan fungsi, dimana terjadi penmpukkan atau kekosongan pelaksanaan pekerjaan, dan ada tidaknya hubungan dan urutan diantara unik kerja yang ada. (Tangkilisan, 2007) Menurut Gomez-Mejja dkk (), struktur organisasi merupakan hubungan formal dan informal antar anggota suatu organisasi. Menurut Thompson dan Strickland ( Sukoco, 2007) struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat tergantung pada strategi bisnis yang dipilih.
Dalam sebagian besar kasus ketika hal ini terjadi, seseroang pengusaha akan mengalami kesulitan dalam melakukan transisi dari sebuah bisnis baru menjadi sebuah bisnis yang berkembang dan dikelola dengan baik agar mempertahankan keberhasilannya untuk waktu yang lama. Struktur organisasional harus dikembangkan agar para karyawan tambahan terlibat peran dalam organisasi yang ditentukan.
a.    Struktur Formal : Semua keputusan rancangan yang melibatkan karyawan serta peran dan tanggung jawabnya
b.    Struktur Informal : Kultural organisasi yang selalu berubah perlu pertimbangan oleh perusahaan tersebut.
Daftar Pustaka
Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Hisrich R., D., Micheal., P., P., & Shepherd, D., A. ().  Entrepreneurship Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat
Herujito, Y., M. (2001). Dasar- Dasar Manajemen. Bogor : Grasindo
Madura, J. (2007). Introduction To Business Pengantar Bisnis Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat
Sukoco, B., M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.  Jakarta : Erlangga
Trangkilisan, H., N., S. (2005) Manajemen Publik. Jakarta : Grasindo


Jumat, 23 Oktober 2015

PERENCANAAN PENETAPAN KERJA

Definisi Perancanaan (Planning)

Menurut Kartono (2008), perencanaan adalah sebuah blue print untuk kemajuan bisnis dan untuk bagaimana menjadi lebih baik, serta pedoman pengambilan keputusan dimasa yang akan datang. Menurut Suparmoko dan Ranggabawono, Perencanaan adalah proses penyususnan rencana kegiatan yang melibatkan pemikiran kedepan, berkaitan dengan apa yang diperbuat dengan sumber daya yang tersedia. Menurut Alam (2007),  Perencanaan (planning) adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan yang dicapai.
 
Langkah-langkah dalam penyusunan Perencanaan (Naja, 2004), antara lain;
  1. Mengidentifikasikan persoalan yang direncanakan dedngan jelas dan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
  2. Mengumpulkan informasi yang berkenan dengan kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka mencapai suau tujuan.
  3. Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan mengklasifikasikan atas kepentingannya
  4. Menetapkan batasan-batasan perencanaan
  5. Menetapkan alternatif perencanaan
  6. Memilii rencana yang akan dipakai dari alternatif yang ada.
  7. Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penjadwalan pelaksanaan
  8. Melakukan review terhdapa rencana yang diusulkan sebelum rencana dilaksanakan.
Ref :
Alam, S. (2007). Ekonomi: Jilid 3. Erlangga : Jakarta
Kartono, S. (2008). Daring to Begin, Berani Memulai Berani Sukses. Transmedia : Jakarta
Naja, H., R., D. (2004). Manajemen Fit & Proper Test. Pustaka Widayatama : Yogyakarta

Rabu, 21 Oktober 2015

Manajemen


MANAJEMEN

Pengertian Manajemen
Konsep manajemen muncul sebagai konsekuensi logis dari tidak seimbangnya pengembangan teknis dengan kemampuan sosial. Istilah manajemen dikemukakan oleh berbagai ahli dari sudut pandang yang berbeda, sesuai dengan latar belakang yang dimiliki. Beberapa definisi yang digunakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut ().
  • James A. F. Stoner, dkk, mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, mengorganisasikan, memimpinan, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  •  Pul Hetsey dan Kenneth Blanchard, mendefinisikan manajemen sebagai usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi
  • Siswanto, memberikan batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengadalian terhadap orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Kepimimpinan
Beberapa definisi kepemimpinan adalah sebagai berikut.
Menurut Hemphil & Coons, kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia mengarahkan aktivitas sebuah kelompok menuju suatu tujuan bersama.  Menurut Janda, kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kekuasan yang ditandai oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok yang lain mempunyai hubungan untuk merumuskan pola perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan kegiatannya sebagai anggota kelompok.
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan yang terorganisir secara efektif dan efisien  untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Kepempinan disimpulakan sebagai suatu jenis hubungan kekuasan, yang dimana salah seorang individu memiliki kepribadian untuk mengarahkan atau mengatur suatu aktivitas  sebuah kelompok menuju suatu tujuan yang terlah ditetapkan.

 

Assisten Rumah Tangga Penjaga Anak

Pada tanggal 13 Oktober 2015, tepatnya pada hari Selasa saya berkenalan dengan seorang ibu-ibu di stasiun kereta api Pasar Senen. Perkenalan kamipun hanya karena saya membantu ibu tersebut membawakan tasnya, karena kami memiliki arah tujuan yang sama saat itu. Saya ingin mencetak tiket untuk hari esok pergi, sedangkan ibu tersebut  ingin mencetak tiket untuk dia pergi pada hari tersebut. Setelah cetak tiket, ibu tersebut mengajak saya untuk ngbrol-ngbrol sejenak, sekalian menemani ibu tersebut menunggu kereta api tujuannya datang. Singkat cerita perkenalan kami. Selama hampir 1 jam lebih saya menemani ibu tersebut dan banyak obrolan yang kami lewati bersama, hanya saja ada salah satu cerita yang mampu membuat saya terkejut. Saya kira hal tersebut hanya bisa saya dengar dari acara berita tv atau sinetron-sinetron yang sering diputar oleh beberapa stasiun tv. Mungkin dari cerita ini dapat menjadi pembelajaran tersendiri bagi kita, khususnya bagi pasangan suami istri yang notabenenya berkerja dan menitipkan anaknya kepada asisten rumah tangga.

Pada suatu hari, ibu itu menyarankan kesalah satu anaknya yang baru menikah atau mungkin akan menikah (maaf saya lupa) untuk berkunjung kerumah anaknya yang sudah menikah dan memiliki anak kecil yang kira-kira usia 10 bulanan lebih.

Ibu " Saya suruh anak saya yang perempuan untuk kerumah kakak iparnya yang baru punya anak, biar sekalian dia belajar ngurus anak sama kakak iparnya. Anak perempuan saya pun akhirnya pergi kerumah kakak iparnya. Setlah itu berangkatlah anak saya kerumah kakak iparnya ya di **** "

Sesampai disana, dijemput sama kakaknya dan kakak iparnya, dan pada saat diperjalanan menuju kerumah kakaknya mereka terkena lampu merah. Saat lampu merah biasanya para pengemisi sudah siap untuk melakukan aksinya. Baju yang terlihat kotor, dan kumuh saatakn tek pernah diganti, beralasan sendal jepit yang juga terlihat kumuh para pengemis itu menghampir setiap mobil yang berhenti. Betapa kagetnya pasangan suami istri (yang merupakan kakak dan kakak iparnya) tersebut saat melihat seorang anak kecil  yang berada digendongan seorang ibu-ibu pengemis yang saat itu sedang mengemis. Akhirnya pasangan suami istri tersebut langsung turun dari mobil dan merebut anak tersebut dari gendongan ibu-ibu pengemis secara paksa. Sesampai dirumah, mereka melihat asisten rumah tangga tersebut sedang duduk manis sambil menoton tv layaknya tidak memiliki tanggung jawab apa-apa, dan pada hari itu juga asisten tersebut diberhentikan dari pekerjaannya. Selama sebulan pasangan suami istri tersebut menitipkan anaknya, dan sempat menyadari anaknya mengalami perubahan fisik, seperti badannya menjadi kurus dan kulitnya menjadi hitam. Namun tidak mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, yang pada akhirnya mereka baru mengetahui bahwa anaknya di jadikan anak sewaan oleh asisten penjaga anaknya, dan hal ini menjadikan sebagai pembelajaran tersendiri  bagi keluarga tersebut.

Dari cerita tersebut, yang merupakan salah satu pengalaman seseorang, dapat dijadikan sebagai suatu pengalaman yang cukup mengejutkan buat saya sendiri. Sampai saya pun berfikir bagaimana jika suatu saat nanti saya mengalami hal serupa. Apalagi pada zaman saat ini, dimana banyak para ibu yang memutuskan untuk membantu suami (mencari nafkah) atau menjadi wanita karir, sehingga salah satu peran ibu untuk mengurus anak digantikan oleh baby sitter atau perawat. Para ibu tersebut mempercayaikan penuh anaknya kepada baby sitter, dan tidak mengetahui bagaimana perkembangan anaknya sendiri, maupun yang dialami anaknya selama orang tuanya sedang sibuk mengurus pekerjaannya.

Jumat, 09 Oktober 2015

Sistem Informasi Psikologi


Sistem

Definisi Sistem menurut para ahli (Hutahaean, 2014);
Menurut Davis, G.B, sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran. Menurut Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo, sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional. Menurut Fat,  sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian atau komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersat dalam satu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.  Menurut Indrajit, sistem diartikan kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Menurut Jerry FutzGerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau unuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Menurut Jogianto, sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul ada dan terjadi. Menurut Lani Sidharta, sistem adalah himpunan dari bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan yang sama. Menurut Murdick, R.G, sistem adalah perangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan.

Informasi
Definisi Informasi menurut para ahli;
Menurut Hutahaean (2014), informasi adalah suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi s penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekara ng atau keputusan yang akan datang (Hutahaean, J. 2014). Menurut Irwansyah dan Moniaga (2014) informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang diorganisir atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerimanya.


Psikologi
Menurut The American Heritage Dictionary (Djohan, 2009), psikologi didefinisikan sebagai “karakteristik emosional dan perilaku individu, kelompok, atau aktivitas”, kemudian menjadi lebih luas dari hanya kajian perilaku manusia.
Menurut Plotnik, psikologi merupakan suatu studi yang sistemasik dan ilmiah tentang perilaku dan proses mental (Basuki, 2008)
Menurut Basuki (2008), psikologi adalah ilmu pengetahuan (ilmiah) yang mempelajari perilaku, sebagai manifestasi diri kesadaran mental, aktivitas motorik, kognitif dan emosional.

Setelah membahas mengenai pengertian sistema, informasi, dan psikologi menurut para ahli. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah ilmu yang membahas mengenai suatu sistem dari prosedur yang saling berhubungan berdasarkan sebuah kumpulan data mengenai perilaku individu hingga menjadi sebuah informasi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Daftar Pustaka :
 
Basuki, H. 2018.Psikologi  Umum. Jakarta: Gunadarma
Hutahaean, J. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
Irwansyah, E. dan Moniaga, J., V. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deepublish

 

 

Sabtu, 04 Juli 2015

Cara membuat Double Slider

Asslamualaikum...
Hallo guy's jumpa lagi dalam blog Cisppyridyy..
Beberapa bulan kemarin aku habis share scrap frame bukan. Nah sekarang aku berhasil membuat double slider card yang berawal dari melihat scrapbook di youtube.

Bahan apa saja yang di butuhkan ?...
Bahan yang di butuhkan masih sama dengan bahan2 yang di butuhkan untuk membuat scrap frame.
* Kertas hvs warna-warni ( aku disini pakai kertas origami hanya saja harus di lapiskan lagi dengan kertas seperti karton yang sedikit tebal )
* Gunting dan cutter 
* Penggaris
* Pensil 
* Plastik bening ( kalian bisa juga menggunakan bungkusan plastik sisa snack atau tidak plastik yang ada di botol air minum kemasan )


Mari Buat ....
Okay, pertama-tama siapkan 4 potongan kertas. 2 potong kertas berukuran 7,5 x8 dan 2 potong kertas 8x9 ( untuk ukuran sebebas kalian saja mau di buat berapa, hanya saja harus ada 2 potongan yang memiliki ukuran yang sama )



Ambil salah satu potongan kertas yang di gunakan untuk sebagai alas, disini saya menggunakan warna merah untuk alasnya. Beri jarak 0,5 cm pada sisi kanan dan Kiri. Setelah itu bikin garis 4cm, potong sesuai dengan garis yang telah ditentukan
Lihat contoh di bawah ini :


Setelah itu siapkan plastik bening dengan ukuran 4x16 cm. Sisipkan plastik tadi pada potongan kertas yang menjadi alas pada bagian yang telah di potong. Rekatkan ujuang dengan ujung plastik
Lihat contoh :



Setelah alasannya selesai, sekarang kita ke potongan kertas yang berwarna kuning tempelkan sebuah photo di masing2 kertas tersebut atau kalian mau menuliskan kata2 pada potongan tersebut.

Lihat contoh :

Okay selanjutnya berikan double tape di atas plastik bening yang bagian bawah di beri double tape disisi kanan dan bagian atas diberikan double tape di sebelah kiri sekitar 4 cm ( ukuran sesuai dengan panjang plastik bening tadi ) rekatkan dengan potongan kertas berwarna kuning.

Lihat contoh :


Setelah itu gunakan double tape yang memiliki bantalan, rekatkan pada ujung atas dan bawah pada kertas berwarna merah. Setelah itu rekatkan dengan potongan kertas berwarna merah yang telah disiapkan dan rekatkan. Untuk bagian depannya kalian bisa kreasikan sendiri atau tempelkan apa aaja sesuai dengan yang kalian inginkan.

Lihat contoh :

Selesai..
Dan ini hasilnya 


Mudah bukan, jika kurang jelas bisa tanya2 lagi kesini atau kalian bisa check di youtube. Disana lebih banyak tutorial mengenai double slide.