Sabtu, 31 Oktober 2015

Pertemuan 1

MANAJEMEN
Pengertian Manajemen
Konsep manajemen muncul sebagai konsekuensi logis dari tidak seimbangnya pengembangan teknis dengan kemampuan sosial. Istilah manajemen dikemukakan oleh berbagai ahli dari sudut pandang yang berbeda, sesuai dengan latar belakang yang dimiliki. Beberapa definisi yang digunakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut ().
Menurut James A. F. Stoner, dkk, mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, mengorganisasikan, memimpinan, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Menurut Pul Hetsey dan Kenneth Blanchard, mendefinisikan manajemen sebagai usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Siswanto, memberikan batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengadalian terhadap orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Kepimimpinan
Beberapa definisi kepemimpinan adalah sebagai berikut.
Menurut Hemphil & Coons, kepemimpinan adalah perilaku seorang individu ketika ia mengarahkan aktivitas sebuah kelompok menuju suatu tujuan bersama.  Menurut Janda, kepemimpinan adalah suatu jenis hubungan kekuasan yang ditandai oleh persepsi anggota kelompok bahwa anggota kelompok yang lain mempunyai hubungan untuk merumuskan pola perilaku dari anggota yang pertama dalam hubungannya dengan kegiatannya sebagai anggota kelompok.
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan yang terorganisir secara efektif dan efisien  untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Kepempinan disimpulakan sebagai suatu jenis hubungan kekuasan, yang dimana salah seorang individu memiliki kepribadian untuk mengarahkan atau mengatur suatu aktivitas  sebuah kelompok menuju suatu tujuan yang terlah ditetapkan.
Perencanaan
Definisi Perancanaan (Planning)
Menurut Kartono (2008), perencanaan adalah sebuah blue print untuk kemajuan bisnis dan untuk bagaimana menjadi lebih baik, serta pedoman pengambilan keputusan dimasa yang akan datang. Menurut Suparmoko dan Ranggabawono, Perencanaan adalah proses penyususnan rencana kegiatan yang melibatkan pemikiran kedepan, berkaitan dengan apa yang diperbuat dengan sumber daya yang tersedia. Menurut Alam (2007),  Perencanaan (planning) adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan yang dicapai.
 
Langkah-langkah dalam penyusunan Perencanaan (Naja, 2004), antara lain;
1.      Mengidentifikasikan persoalan yang direncanakan dedngan jelas dan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
2.      Mengumpulkan informasi yang berkenan dengan kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka mencapai suau tujuan.
3.      Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan mengklasifikasikan atas kepentingannya
4.      Menetapkan batasan-batasan perencanaan
5.      Menetapkan alternatif perencanaan
6.      Memiliki rencana yang akan dipakai dari alternatif yang ada.
7.      Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penjadwalan pelaksanaan
8.      Melakukan review terhdapa rencana yang diusulkan sebelum rencana dilaksanakan.
Manfaat perencanaan
Sebagai langkah awal dari kegiatan suatu perusahaan untun mencapai tujuan, perencanaan memiliki manfaat sebagai berikut (Alam, 2007) ;
1.      Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama
2.      Perencanaan disusun bersadarkan penelitian yang akurat untuk menghindari kesalahaan yang mungkin terjadi
3.      Perencanaan memuat standar dan batasan tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan
4.      Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau  gerakan dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan
Jenis-jenis Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan haruslah meliputi seluruh bidang kegiatan dari organisasi. Jika dilihat dari bidang-bidang kegiatan manajemen, maka rencana akan meliputi; Rencana Pemasaran, Rencana Produksi, Rencana Pembelian, Rencana Sumber daya manusia (SDM), Rencana Akuntasi, Rencana Pemasaran, Rencana Penelitian dan pengembangan, Rencana Keuangan, Rencana Kegiatan yang lain
Organisasi
Definisi pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian diartikan sebagai keseluruh proses pengelompokan orang, alat, tugas, tanggung jawab, dan  wewenang sedemikian rupa sehingaa tercapai suatu kesatuan yang dapat digerakakan dalam rangka mencapai tujuan (Alam, 2007). Menurut  James D. Mooney () “Oranization is the  form fo every human association for the attainment of common purpose” yang diartika Organisasi adalah bentuk setiap asosiasi manusia untuk pencapaian tujuan bersama. Menurut Phiffner John F. Dan Presthus Robert V ( Herojito, 2001), Organiztion is the structuring of individuals and function into productive relationship. Yang diartika Organisasi adalah penataan individu dan fungsi ke dalam hubungan yang produktif.
Definisi Struktur
Struktur organisasi adalah mengidentifikasikan tanggung jawab masing-masing posisi jabatan dan hubungan diantara posisi tersebut (Madura, 2007). Struktur organisasi adalah kesesuaian pembagian pekerjaan antara struktur dan fungsi, dimana terjadi penmpukkan atau kekosongan pelaksanaan pekerjaan, dan ada tidaknya hubungan dan urutan diantara unik kerja yang ada. (Tangkilisan, 2007) Menurut Gomez-Mejja dkk (), struktur organisasi merupakan hubungan formal dan informal antar anggota suatu organisasi. Menurut Thompson dan Strickland ( Sukoco, 2007) struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat tergantung pada strategi bisnis yang dipilih.
Dalam sebagian besar kasus ketika hal ini terjadi, seseroang pengusaha akan mengalami kesulitan dalam melakukan transisi dari sebuah bisnis baru menjadi sebuah bisnis yang berkembang dan dikelola dengan baik agar mempertahankan keberhasilannya untuk waktu yang lama. Struktur organisasional harus dikembangkan agar para karyawan tambahan terlibat peran dalam organisasi yang ditentukan.
a.       Struktur Formal : Semua keputusan rancangan yang melibatkan karyawan serta peran dan tanggung jawabnya
b.      Struktur Informal : Kultural organisasi yang selalu berubah perlu pertimbangan oleh perusahaan tersebut.
 
Daftar Pustaka
Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Hisrich R., D., Micheal., P., P., & Shepherd, D., A. ().  Entrepreneurship Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat
Herujito, Y., M. (2001). Dasar- Dasar Manajemen. Bogor : Grasindo
Kartono, S. (2008). Daring to Begin, Berani Memulai Berani Sukses. Transmedia : Jakarta
Madura, J. (2007). Introduction To Business Pengantar Bisnis Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat
Naja, H., R., D. (2004). Manajemen Fit & Proper Test. Pustaka Widayatama : Yogyakarta
Sukoco, B., M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.  Jakarta : Erlangga
Trangkilisan, H., N., S. (2005) Manajemen Publik. Jakarta : Grasindo
Wiryoputro, S., (2008). Dasar-Dasar Manajemen Kristiani. Jakarta : Gunung Mulia
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar