KEKUASAAN
Menurut Max Weber (Deliarnov,
2006), kekuasaan sebagai “The probability
that an actor in a social relatinship will be in position to carry out his own
will despiteresistance, regardless of the basis on which this probability rests”. Menurut Robbins (2007) Kekuasaan
adalah mengacu pada kemampuan yang dimiliki A untuk mempengaruhi perilaku B, sehingga B bertindk
sesuai dengan keinginan A. Menurut Harold D. Iaswel (Budiardjo,
2007), kekuasaan adalah suatu hubungan dimana seseorang atau sekelompok orang
dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain kearah pihak pertama.
Berdasarkan pendapat para tokoh diatas mengenai kekuasaan, dapat disimpulkan bahwa kekuasaan adalah suatu kemapuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa saja yang diinginkan.
Menurut French dan Raven (Gary,
1994) ada 5 sumber kekuasaan yang dimiliki seseorang , antara lain:
- Kekuasaan Ganjaran : Kekuasan yang didasarkan atas pemberian harapan, pujian, penghargaan, atau pendapatan bagi terpenuhnya permintaan seseorang pemimpin terhadap bawahannya
- Kekuasaan Paksaan : kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut, seorang pengikut merasa bahwa kegagalan memenuhi permintaan seseorang pemimpin dapat menyebabkan dijatuhkan sesuatu bentuk hukuman.
- Kekuasaan legal : kekuasaan yang diperoleh secara sah karena posisi seseorang dalam kelompok atau hirahi keorganisasian
- Kekuasaan keahlian : kekuasaan yang didasarkan ketrampilan khusus, keahlian atau pengetahuan yang dimiliki oleh pemimpin dimana para pengikutnya menganggap bahwa orang itu mempunyai keahlian yang relevan dan yakin keahliannya itu melebihi keahlian mereka sendiri.
- Kekuasaan acuan : kekuasaan yang didasarkan atas daya tarik seseorang, seorang pemimpin dikagumi oleh pra-pengikutnya karena memiliki suatu ciri khas, bentuk kekuasaan ini secara populer dinamakan kharisma
Berdasarkan dari sumber kekuasaan menurut French dan Raven , yang paling berpengaruh adalah kekuasaan keahlian. Dimana seseorang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain melalu pengetahuan yang dimiliki. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas akan mampu mengarahkan orang lain untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Daftar Pustaka :
Budiarjo, M.(2007). Dasar-dasar
Ilmu Politik. Jakarat: Gramedia Pustaka Utama
Deliarnov. (2006). Ekonomi
Politik. Jakarta: Erlangga
Robbins, S. P., & Judge, T A. (2007). Perilaku Organisasi, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
Yukl, G. A. (1994). Leadership in
Organizations. Canada: Prentice hall
Tidak ada komentar:
Posting Komentar