Selasa, 17 Maret 2015

Konseling dan Pikoterapi

Minggu kedua

Upaya untuk membedakan antara konseling dengan psikoterapi telah lama dilakukan berbagai pihak, namun tidak ada hasil yang cukup memuaskan. Karena itu sekelompok ahli berupaya untuk membedakan antara konseling dan psikoterapi tidak perlu dilakukan lagi yang dimana sama-sama bertujuan untuk membantu orang lain.Akan tetapi masih ada sekelompok ahli lain berupaya untuk membedakan antara konseling dan psikoterapi. Kedua terminologi ini perlu terus dilakukan agar jelas keprofesiannya dan tidak menimbulkan keraguannya.

Brammer dan Shostrom ( Gunarsa,2007 ) membedakan antara konseling dengan psikoterapi :
1. Konseling ditandai adanya terminologi seperti;
educational, supportive, situasional, problem solving, conscious, awarness, normal, present-time, dan short-term
2. Psikoterapi ditandai adanya :
supportive, reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional problems and long-term.

Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone dan Patterson yang dikutip oleh Thompson & Rudolph ( Gunarsa,2007 ) sebagai berikut :
1. Konseling untuk klien, gangguan yang kurang serius. Masalah yang dihadapi klien: jabatan, pendidikan. Berhubungan dengan pencegahan. Lingkugan pendidikan dan nonmedis. Berhubungan dengan kesadaran. Metode pendidikan,
2. Psikoterapi untuk pasien, gangguan yang dihadap serius. Menangani masalah kepribadian dan pengambilan keputusan. Berhubungan dengan penyembuhan. Lingkungan medis. Berhubungan dengan ketidaksadaran. Metode penyembuhan.

Dalam terapis terdapat bentuk-bentuk utama dari terapis dimana antra lain:

Terapi Suportif
Dalam kamus psikologi supportive  therapy adalah satu bentuk terapis ketika terapi memberikan nasihat dan dorongan semangat atau dapat juga membantu individu, khususnya selam periode yang menyiksa hati selama berlangsungnya terapi.

Psikoterapi suportif menawarkan dukungan kepada pasein oleh seorang tokoh yang berkuasa selama periode penyakit, kekacuan atau dekompensasi sementara. Pendekatan itu juga memiliki tujuan untuk memulihkan dan memperkuat pertahanan pasien dan mengintegrasikan kapasitas yang telah terganggu. Cara ini memberikan suatu periode penerimaan dn ketergantunngan bagi pasien yang membutuhkan bantuan untuk menghadpi rasa bersalah, malu, dan kecemasan dalam menghadapi frustasi atau tekanan eksternal yang mungkin terlalu kuat untuk dihadapi.

Terapi Re-educative
Terapi reeducative bertujuan untuk memberikan pasien pengertian mendalam menjadi lebih tentang konflik sadar  upaya yang disengaja pada tujuan memodifikasi dan memaksimalkan potensi yang ada. Terapi Re-educative termasuk hubungan, sikap, psychobiologi, konseling, reconditioning, dan grup re-educative.( Cambell, 1968 )

Terapi Reconstructive 
Terapi Reconstructive bertujuan untuk memberikan pasien pengerian mendalam mengenai konflik bawah sadar dan perubahan luas pada pasien struktur karakter. Terapi Reconstructive termaksud dalam terapi psikoanalisis Freudian, Alderian, dan Jungian, terapi objek berhubungan, selff psychology, teknik treatment cultural-interpersonal, dan psikoterapi psychoanalytically oriental ( Cambell,1968 )





Refrensi :

  • Gunarsa, S., D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia
  • Pilpala, T., K., S. 2013. "Terapi Supportif dan Psikoedukasi untuk Meningkatkan Pemahaman diri Pada Penderita Skizofrenia Paranoid". Procedia Studi Kasus dan Intervensi Psikologi 2013, Volume 1 (1), 46-51. diambil dari : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/.pskip/article/viewfile/1376/1470. 22/03/2015
  • Cambell, R., J. 1968. Campbell's Psychiatric Dictionary Eighth Edition. New York: Oxford University Press




Tidak ada komentar:

Posting Komentar