Motivasi
Menurut Weiner (Nursalam & Efendi, F. 2008),
motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk
bertindak, mendorong kita untuk mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita
tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno ((Nursalam & Efendi, F. 2008), motivasi dapat
diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang
diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, dorongan
dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan
penghormatan atas diri, lingkungan yang baik, serta kegiatan yang menarik.
Teori drive (dorongan)
Mengatakan bahwa perilaku didorong kearah tujuan oleh
kondisi yang mendesak (drivingi state
) dalam diri orang atau binatang.
Gagasan Freud tentang keprbadian didasarkan pada dorongan seksual dan muncul dorongan agresif bawaan. Bila kondisi internal
muncul, individu didesak untuk berperilaku denganc ara yang sedemikian
rupasehingga mengurangi intensitas dari kondisi mendesak tersebut, sehingga
mengurangi intensitas dari kondisi mendesak tersebut. Pada manusia, ekurang-kurangnya,
tercapainya pengurangan kondisi terdesak merupakan suatu menyenaknan dan
memuaskan (Basuki, 2008)
Teori Reinforement
Teori reinforcement (penguat) merupakan teori bahwa perilaku dapat
didorong atau dikurangi dengan cara memberikan imbalan atau hukuman (Griffin & Ebert, 2004), contohnya
dalam dunia pekerjaan, ketika dia melakukan suatu perkerjaannya dengan optimal
maka diakan mendapatkan bonus gaji tambahan setiap bulannya. Sehingga dia
melakukan perkerjaan tersebut secara optimal ini merupakan contoh reinforcement
pusitif. Lain halnya Hukuman, yang dimana diberikan untuk merancang perilaku
seseorang yang tidak menyenakan menjadi perilaku yang diinginkan, dimana dia
datang terlambat kekantor, maka akan dikenakan denda dengan memotong gajinya.
Teori Pengharapan
Teori pengharapan dikembangkan oleh Vroom yang diperluas
oleh Porter dan Lawler. Inti dari teori harapan terletak pada pendapat yang
mengemukakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang bertindak bergantung pada
harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan
terdapat daya tarik pada hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan (Nursalam & Efendi, F. 2008)
Berdasarkan teori-teori motivasi diatas, secara analisa dapat dikatakan sering dialami oleh individu, namun tergantung dari hasil yang diterimanya. Namun menurut saya teori reinforcement merupakan teori motivasi yang cukup efektif, karena ada feed back yang diterima oleh individu tergantung apa yang telah dicapai. Saat seseorang melakukan pencapain yang baik, maka dia akan memperoleh hasil yang baik juga, begitu juga jika orang tersebut melakukan hal yang tidak sesuai, maka akan mendapatkan hukuman yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
DAPUS
Griffi, R. W., & Ebert, R. J. (2004). Bisnis, Edisi Kedelapan. Jakarta:
Erlangga.
Nursalam & Efendi, F. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba