Senin, 03 Februari 2014

PSIKOANALISIS

Sigmund Freud ( 1856 – 1939 ) merupakan pendirian psikoanalisis. Menurut Freud pikiran-pikiran yang repres atau ditekan, merupakan sumber perilaku yang tidak normal/menyimpang. Pandangan Freud secara lengkap adalah sebagai berikut :

Kesadaran dan Ketidaksadaran
Sigmund Freud berpendapat bahwakehidupan psikis terdiri dari : kesadaran ( the conscious ) dan ketidaksadaran (the unconscious). Kesadarn dapat dibaratkan sebagai permukaan gunung es yang nampak. Jadi kesadaran itu merupakan bagian kecil dari kepribadian. Ketidaksadaran yang merupakan bagian kecil dari gunung es dibawah permukaan air mengandung insting-insting yang mendorong perilaku manusia. Menurut Freud ada bagian lainyang disebut prasadara (  preconscious ) sehingga dapat mudah itimbulkan kembil dalam kesadaran.
Freud mempunyai pandangan bahwa kepribadian terdiri dari Id, Ego, dan Superego. Id merupakan bagian primitf dari kepribadian Id mengandung insting seksual dan insting agresif. Id membutuhkan satisfaction tanpa memperlihatkan realitas yang ada,sehingga disebut prinsip kenikmatan ( pleasure princilpe ) atau kesenangan. Ego disebut prinsip realitas ( reality princple ). Ego menyusaikan diri dengan realitas. Superego merupakan prinsip moral ( morality principle ), yaitu mengontrol perilaku dari segi moral.

Contoh : Saat beribadah terkadang kita merasa malas, apalagi kalau sedang sibuk dengan komputer atau main dengan teman. Ini dipengaruhi oleh id kita. Namun kita tau, bahwa ibadah adalah tanggung jawab kita terhadap Allah dan kita juga tau jika kita tidak beribadah maka berdosalah kita. Superego pun mulai berkerja, dan nanti Ego lah yang menjadi penengah yang akhirya memutuskan untuk beribadah, walaupun saat itu dia sedang sibuk.

Diantara Id dan Superego tidak ada yang dominan kecuali Ego, dikarenakan jika Id atau Superego yang lebih dominan, maka bisa dinyatakn bahwa orang tersebut abnormal.

Insting dan Kecemasan
Freud menyatakan insting terdiri dari insting untuk hidup ( life instinct ) dan insting untuk mati ( death instinct ). Life instinct mencakup lapar, haus, dan seks, merupakan kekuatan kreatif disebut Libido. Death instinct merupakan kekuatan destruktif dapat ditunjukan kepada disi sendiri, menyakiti diri sendiri atau bunuh diri atau ditunjukan keluar merrupakan bentuk agresi.
Menurut Freud ada 3 macam kecemasan yaitu :
1.      Kecemasan Objektif :
Merupakan kecemasan yang timbul dari ketakutan terhadap bahaya nyata.
2.      Kecemasan Neurotik 
Merupakan kecemasan atau merasa takut akan mendapatkan hukuman atas keinginan yang impulsif.
3.      Kecemasan Moral :
Merupakan kecemasan yang berkaitan dengan moral.

Pandangan lain dari Sigmund Freud tentang mekanisme pertahanan ( defence mechanism). Defence Mechanism bertujuan untuk menyalurkan dorongan-dorongan primitif yang tidak dapat dibenarkan oleh superego dan ego. Defensi Mechanisme ini berfungsi untuk melindungi superego dan ego dari ancaman dorongan-dorongan primitif yang mendesak terus karena tidak diizinkan muncul oleh superego.
Beberapa defence mechanism yang dikemukakan oleh Freud :
a.    Represi       
Mendorong atau menekan suatu perasaan
Contoh : Rani menyukai seorang laki-laki bernama One. Namun ternyata sahabat Rani juga menyukai One. Akhirnya Rani pun menekan perasaan sukanya terhadap one  untuk menjaga persahabatanya. )
b.   Regresi        
Seseorang yang kembali ke taraf perkembangan yang lebih rendah, misalnya kembali pada masa anak-anak.
Contoh : Anak yang sudah dewasa masih suka ngompol. Ngompol adalah perilaku dalam masa kanak-kanak, padahal ia sudah dewasa.
c.    Proyeksi
Mencari pembenaran dengan menyalahkan orang lain
Contoh : Bebe mendapatkan nilai C dalam mata kuliah Psikologi, dan dia menyalahkan Dimas yang telah meberikan jawaban yang salah kepada Bebe pas ujian.
d.    Rasionalisasi
Mencari pembenaran atau alasan yang bisa diterima
Contoh : Dima terlambat masuk kedalam kelas 30 menit, Dima membuat alasan bahwa tadi dia terjebak macet sehingga dia terlambat masuk kelas. Agar dosen mengizinkan Bar masuk kedalam kelas dan absen.
e.     Sublimasi
Mencari alternatif dari hal negatif ke positif
Contoh : Putri sangat marah saat melihat anak-anak sedang menyikasa anak kucing, namun dia tidak mungkin memarahi anak itu. Akhirnya Putri memilih untuk menangis dirumah.
f.    Displacement ( Pengalihan )
Mengarahkan dorongan-dorongan yang tidak sesuai pada sejumlah orang atau objek sehingga dorongan aslinya terselubung atau tersembunyi.
Contoh : Putri sangat marah kepada kakaknya, karena kakaknya telah memarahi dia tanpa alasan. Akhirnya Putri melampiaskan amarahnya kepada boneka kesayangannya, karena dia tidak mungkin memarahi kakaknya.
Pendapat lain dari Freud adalah bahwa setiap individu mempunyai seksualitas kanak-kanak ( infantile sexsuality ) yaiutu dorongan seksual yang terdapat pada bayi. Dorongan ini akan berkembang terus menjadi dorongan seksualitas pada orang dewasa, melalui beberapa tingkat perkembangan, yaitu :
1. Fase Oral ( Mulut ) : Pada fase ini kepuasan seksual terutama terdapat di sekitar mulut
Contoh : Perbuatan bayi menyusu pada ibunya atau memasukan benda-benda kedalam mulutnya dalam
rangka mencapai kepuasan seksual fase oral.
2. Fase Anal ( Anus ) : Pada fase ini kira-kira usia 2 tahun, daerah kepuasan pindah ke anus.
Contoh : Anak-anak mulai latihan pengunaan toilet ( toilet training ).
3.Fase Phalic : Pada anak-anak usia 6–7 tahun kepuasan seksualnya terdapat pada alat kelamin.Tetapi berbeda dengan kepuasan seks pada orang dewasa. Kepuasan seks pada fase phalic tidak bertujuan untuk mengembangkan keturunan                                                              
4. Fase Latent : Pada anak usia 7- 8 tahun sampai menginjak awal masa remaja, seolah-olah tidak ada
   aktivitas seksual.
5. Fase Genital :  Dimana sejak masa remaja, segala kepuasan seks terutama berpusat pada alat kelamin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar