BIOGRAFI ALFERD ADLER
Alder lahir pada tanggal 7 Februari 1870 di Rudolfsheim, sebuah desa dekat Wina. Ibunya, Pauline, adalah seorang ibu rumah tanggan yang sibuk dengan ketujuh anaknya. Ayahnya, Leopold, adalah pedagang gandum kelas menengah dari Hungaria. Semasa kecil, Alder seorang anak yang lemah dan mudah sakit-sakitan, bahkan pada masa kanak-kanaknya Adler difonus oleh dokter meninggal, karena radang pau-paru. Pengalaman itu, bersamaan dengan kematian adik laki-lakinya, Rudolf yang meninggal ditempat tidur sebelahnya, bukannya merasa takut atau merasa bersalah. Melainkan memotivasi Adler untuk menjadi seorang dokter untuk menaklukkan kematian.
Kesehatan Adler yang buruk sangat berlawanan dengan kesehatan kakak laki-lakinya Sigmund Adler. Beberapa ingatan masa kecil Adler berhubungan dengan persaingan yang tidak menyenangkan antara keesehatan kakaknya yang baik dan penyakit Adler. Sigmund Adler, saingan masa kecil yang ingin dikalahkan Adler, tetpi menjadi saingan yang berharga. Adler pernah mengatakan pada penulis biografinya, Phyllis Bottome ( 1939 ) " kakak laki-lakiku adalah pengusaha yang baik - ia selalu berada didepanku.. dan dia masih tetap didepanku ! "
Kehidupan Adler dan Freud mempunyai kesamaan yang menarik. Walaupun keduamya berasal dari orang tua Yahudi Wina kelas menengah atau menengah kebawah, namun mereka tidak ada yang religius. Akan tetapi, Freud lebih dasar akan darah Yahudinya dibandingkan Adler dan mempercayai bahwa dirinya dianiaya karena latar belakang Yahudinya. Adler tidak pernah menyatakan dirinya diperlakukan tidak baik, dan pada tahun 1940, ketika masih menajdi anggota lingkaran dalam Freud, ia beralih keyakinan menjadi Protestantisme.
Alder lebih tertarik dengan hubungan sosial dan saudara-saudara kandungnya, juga teman-temannya mempunyai peran sangat penting dalam perkembangan masa kecilnya dan merasa lebih nayaman dalam situasi kelompok, dibandingkan dengan Freud lebih suka hubungan yang mendalam dengan seseorang dan lebih terikat secara emosional dengan orangtuanya teruatama ibunya.
Adler menjalan pendidikan menengahnya tanpa ada kesulitan ataupun prestasi yang memuaskan. Akan tetapi ketika ia masuk Gymnansiun untuk persiapan kedokteran prestasinya sangat buruk, sehingga ayahnya mengancam Adler untuk mengeluarkannya dari sekolah, dan membekalinya dengan keahlian untuk menjadi pembuat sepatu. Ketika ia menerima gelar dokter diakhir tahun 1895, ia telah mencapai tujuannya semasa kecil, yaitu untuk menjadi seorang dokter. Adler menjalani kewajiban militer di ketentaraan Hungaria. Alder menjalani kewajibannya setelah mendapatkan gelar dokter dan kemudian kembali ke Wina untuk kuliah pascasarjana ( Alder menjadi warga negara Austria pada tahun 1911 ). Ia mulai membuka prakter sebagai spesialis mta, tetapi menghentikan prakteknya dan beralih ke psikiatri dan kedokteran umum.
Alder menikahi wanita Rusia yang sangat independen, Raissa Epstein, pada Desember 1897. Raissa adalah seorang feminis awal dan lebih politis dibandingkan suaminya. Mereka dikarunai 4 orang anak : Alexander dan Kurt, yang menjadi psikiater dan melanjutkan perkerjaan ayahnya ; Valentine ( Vali ), yang meninggal sebagai tahnan politik di Uni Soviet sekitar tahun 1942; dan Cornelia ( Nelly ), yang berkeinginan menjadi artis.
Pada tanggal 28 Mei 1937, ia akhirnya menutup mata untuk selama-lamanya, karena serangan jantung di Aberdeen, Skotlandia. Saat itu dia menjadi pembicara keliling di Belanda. Sebelumnya Alder sudah merasakan nyeri didadanya, dan dokter menyarankan agar Alder untuk beristirahat, namun dia mengabaikan saran tersebut
Pada tanggal 28 Mei 1937, ia akhirnya menutup mata untuk selama-lamanya, karena serangan jantung di Aberdeen, Skotlandia. Saat itu dia menjadi pembicara keliling di Belanda. Sebelumnya Alder sudah merasakan nyeri didadanya, dan dokter menyarankan agar Alder untuk beristirahat, namun dia mengabaikan saran tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar